Mohon tunggu...
Adhi Saputra Batubara
Adhi Saputra Batubara Mohon Tunggu... Freelancer - Freelance
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

Whatever Your Problem Smile

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Puisi: Penat

23 Juli 2023   19:18 Diperbarui: 29 Juli 2023   20:26 326
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
https://pin.it/50sjlHO

Di tengah hiruk-pikuk dunia yang membelenggu,Kususuri lorong-lorong malam penuh kepenatan.Kota gemerlap, bercahaya, namun hati terasa merana,
Ku rindu teduhnya malam yang sunyi, sendu nan sepi.

Langkah kaki lelah berjalan, tak terasa berat,
Di pundakku terasa beban, seakan tak ada henti.
Mimpi-mimpi terasa kabur, hilang di ufuk jauh,
Kuharapkan pelangi di tengah hujan, hadirkanlah secercah harapan.

Bunga-bunga mekar, menghiasi taman indah,
Namun jiwaku layu, tak lagi bergairah.
Ku butuh istirahat, dalam pelukan malam,
Mungkin di sana kusadari, hidup tak selalu keras.

Oh, penat ini merasuki tubuh dan jiwa,
Menghapuskan senyum, menyisakan keraguan.
Namun tegarlah hati, walau terasa rapuh,
Ku yakini, di setiap cobaan terdapat hikmah yang tersirat.

Puisi penat ini kuhiasi dengan doa,
Semoga ada sinar terang yang kan menyinari.
Tuk kembali bangkit, menghadapi dunia,
Menemukan makna sejati di balik penat yang menghimpit.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun