Mohon tunggu...
Adhi Saputra Batubara
Adhi Saputra Batubara Mohon Tunggu... Freelancer - Freelance
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

Whatever Your Problem Smile

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Mengikis Pola Pikir Primitif Menuju Peradaban dengan Pemahaman Income (Pendapatan) dan Spending (Pengeluaran)

25 Oktober 2022   23:34 Diperbarui: 25 Oktober 2022   23:44 331
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Di era peradaban globalisasi serta semaraknya digitalisasi yang dapat memudahkan berbagai macam pekerjaan dan kemampuan maupun aktivitas yang akan dilakukan masih banyak kalangan yang berpegang teguh atas pendirian prinsip primitif yang dimilikinya Khusunya di kalangan pedesaan dan umumnya kalangan orang tua.

Didasari dari pola pikir yang merupakan segugusan keyakinan, nilai, identitas, ekspektasi, sikap, kebiasaan, opini, dan pemikiran mengenai diri sendiri, orang lain dan hidup dilansir dari Buku "Mindset Therapi" oleh Andreas Harefa (2010). Hingga memperoleh pemikiran Primitif yang berkelanjutan hingga saat ini. 

Kemunculan Primitif berasal dari suatu kebudayaan masyarakat atau individu tertentu yang belum mengenal dunia luar dan jauh dari keramaian teknologi. Sehingga ketertinggalan masa membuat keterlambatan pola pikir akan teknologi sampai menganggap tidak pernah ada, tidak akan memperoleh income, dan tidak akan membantu perekonomian keluarga bahkan sampai membatasi anak dengan kemampuan yang dimilikinya.

padahal diketahui keberadaan teknologi di era modern untuk mendapatkan income tidak hanya dengan bekerja saja, dapat juga dengan memanfaatkan kecanggihan yang mempermudah segalanya agar dapat menghasilkan financial yang diharapkan melalui smartphone atau Laptop (PC) yang dimiliki dan membantu membangun kreativitas, bakat, yang dimiliki tiap individu dengan menggunakannya (positive).

Smartphone dan Laptop (PC) yang tidak dimengerti akan dipermasalahkan dan tidak disukai oleh pemikir primitif, maka sangat diperlukan penanganan, pengenalan, serta penjelasan tentang kemajuan peradaban dengan memberikan pemahaman income di era modernisasi saat ini.  Ada 2 Aspek yang perlu dijelaskan yaitu income (pendapatan) dan spending (pengeluaran).

1. Income (Pendapatan)

Income (Pendapatan) merupakan sejumlah uang yang dihasilkan dari jerih payah penjualan, pembukaan jasa atau benda berharga yang disimpan dalam jangka tertentu. Kemudian terbagi kedalam 3 bentuk yaitu, Active Income, Passive Income dan Capital Gain.

Active income adalah gaji yang diperoleh setelah melakukan pekerjaan ( berkerja baru dapat uang ), Seperti, Upah bulanan, freelance, PNS, part-time kemudian akan dikasih imbalan uang setelah melakukan pekerjaan tertentu. Dapat berupa jangka pendek dan jangka panjang.

Passive Income gaji yang diperoleh tanpa melakukan pekerjaan atau kebalikan dari active income (tidur dapat uang) dan pendapatanya dihasilkan dari saham, Reksadana, youtube, content writer, menulis buku, afiliator, dll. Dapat dihasilkan jangka pendek dan jangka panjang.

Capital Gain Income adalah aset berjalan (tidur juga dapat uang) dan pendapatannya dari aset properti yang disewa, emas yang disimpan (inflasi), rumah yang didiami / tanah yang dibeli (inflasi), dll. Dapat diperoleh dalam jangka panjang.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun