Mohon tunggu...
Adhi Saputra Batubara
Adhi Saputra Batubara Mohon Tunggu... Freelancer - Freelance
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

Whatever Your Problem Smile

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Ciptakan Lingkungan Sosial Bertetangga yang Harmonis

15 Oktober 2022   11:11 Diperbarui: 15 Oktober 2022   11:44 449
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

          Bersosialisali merupakan hal yang tidak dapat dihindari dalam menjalani kehidupan sehari-hari, dikarenakan hidup bukan tentang individualis melainkan popularity yang saling mendukung dan membutuhkan satu sama lain. Sosialisasi yang mendukung keharmonisan dipicu oleh individual sendiri bagaimana berperilaku dan berprasangka terhadap sekitarnya. 

          Bersedia melakukan hal sederhana diperkirakan dapat membangun popularitas kehidupan di ilingkungan sosial bertetangga lebih harmonis.

Silaturrahmi
          Banyak manusia tidak dapat melakukan hal sederhana yang akan mampu memberikan kedekatan personal antar sesama. Dengan mengatakan dia lebih tua, lebih kaya, lebih baik atau sebagiannya lebih condong ke invidualisme (introvert), dsb.
          Permulaan yang baik akan menumbuhkan perjalanan yang menyenangkan, silaturahmi hal yang baik sebagai langkah awal melakukan kedekatan hubungan dengan tetangga. Tanpa melupakan senyum, sapa dan salam kemudian melanjutkan dengan penyesuaian perbincangan.

Berbagi
          Mayoritas di lingkungan sekitar hanya memikirkan ego tanpa memikirkan dan menghiraukan adanya orang lain atau tetangga yang tanpa disadari sangat memerlukan bantuan. Hingga dengan menambahinya dengan mengolok dengan cacian atau menghina, hingga kejahatan, kebencian dan permusuhan terbangun.
          Memberikan yang baik akan menghasilkan kebaikan juga, berbagilah jika kamu memiliki sedikit akan sesuatu yang berlebih dengan (suatu yang masih bagus), atau memberikan hadiah atau semacamnya. Jika tidak memiliki apapun setidaknya berbagi sedikit masakan akan memberikan senyuman untuk tetangga dan menumbuhkan kedekatan lebih baik.

Menjenguknya saat sakit
          Saat ada permasalahan antara sesama, kemudian penyakit terjangkit kepada mereka, apakah kita akan hadir untuk menjenguknya. Pasti sulit bukan ! Lalu setelah kesembuhannya dan poin berbalik semua yang terjadi akan terus berkelanjutan. APakah itu yang diinginkan ? Sederhananya, hidup terlalu singkat untuk terus memperpanjang hal seharusnya tidak begitu besar.
          Menjenguk dan mendoakan sesama tidak akan menghabiskan waktu yang dimiliki, oleh itu. Beri sedikit waktu luang untuk membangun empati antar sesama.

Ucapan untuk bahagia
          Disini SMS sering muncul (susah melihat orang senang atau senang melihat orang susah), jika itu merupakan kebiasaan pertanyaannya, apakah itu memberi kesenangan tersendiri melakukannya, justru akan membuat kehidupan terasa semakin sempit dan sulit. Atau bahkan gengsi untuk melontarkan yang tidak seharusnya yang pada akhirnya akan menyudutkan kegengsian itu sendiri.
          Ucapan selamat tidak akan memberikan kerugian namun akan mempererat persaudaraan dengan tetangga sekitar.

Turut berduka cita saat berduka
          Perumusuhan, hutang piutang, jika telah mencapai batasnya sebaiknya tidak perlu dilanjutkan, cukup dengan menyelesaikan lalu memberikan kemaafan.
          Hadirlah dan turut atas duka yang dialami keluarganya, kata maaf yang diberikan akan meringankan bebannya serta dapat membantu melalui perjalannnya dan membuatmu tidak larut dalam emosi permasalahan tersebut secara terus menerus.

Jauhkan pandangan bersifat negatif
          Overthingking dan over apapun harus dihindari, jangan menimbulkan masalah karena ketidakmampuan melakukan pertanggung jawaban atas diri sendiri. pikirkan akan kerugian dan dampak yang akan diterima.
          Hindari pandangan dan penilaian secara negatif dan hidup berdampingan secara harmonis.

Jaga sikap dan perkataan
          Ciri khas ceplas ceplos, sat dan set  terus menerus, di lingkungan sekitar tentu akan ditemukan dengan membeberkan banyak hal serta terkadang yang disampaikan tidak terjadi . Penyebabnya akan mengundang permusuhan dan perkelahian yang berkelanjutan.
          Menjaga sikap dan perkataan baik untuk menjaga keakraban sesama apalagi di lingkungan bertetangga, jangan sampai kehancuran muncul dari kata yang akan menerkam diri sendiri.

Menghormati dan menghargai
          Hinaan, cercaan, ghibahan, sering di kalangan bertetangga, dengan membicarakan hal buruk sampai merendahkan harga diri orang lain, apalagi jika sampai melakukan kekerasan, dsb. Pada akhirnya akan menghancurkan kedekatan dan keakraban bertetangga maupun bermasyarakat.
          Jika ada kesalahan atas tindakan, bicarakan sebaik mungkin dan selesaikan secara baik-baik karena emosi tidak akan pernah menyesalaikan masalah. Menghormatinya ada dengan pengakuannya dan menghargai tindakannya daei kendala yang  dialami akan dapat diselesaikan secara seksama.

Jangan perhitungan
          Acuan terbesar saat perhitungan adalah pohon berbuah atau tanah yang dipakai tetangga berlebih, dsb. Perhitunganmu merusak hubungan dan keharmonisan lingkungan yang ada.
          Beri seadanya dan kasih semampunya dan bicarakan secukupnya, perhitungan boleh namun tidak untuk segala hal terutama soal solidaritas bersosial di lingkungan.

          Menciptakan lebih baik dari pada menghindari, namun tidak sedikit lebih memilih pindah berkali-kali namun tetap menemui kawasan maupun lingkungan yang sama saja. Hingga dapat disimpulkan kepindahan hanya tempat bukan situasinya. Mari memulai langkah terbaik menumbuhkan lingkungan yang harmonis tanpa permasalahan. Manusia semua sama jika mengalami kendala dipastikan ada penyebab dan sebab yang melandasinya dan semua dapat diubah maupun berubah dengan bantuan sesama atau lingkungannya serta dapat diperbaiki hanya Sola waktu saja.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun