Analisis baliho ini menggunakan Teori Pertimbangan Sosial, Teori dan Konsep Kampanye dan Propaganda Teori Pertimbangan Sosial dikembangkan oleh Muzafer Sherif dengan kontribusi dari Carl I. Hovland dan Carolyn W. Sherif. Teori ini didasarkan pada prinsip penilaian yang melibatkan kemampuan membedakan dan mengelompokkan rangsangan dan bertujuan untuk menjelaskan bagaimanasikap terbentuk, dievaluasi, dan juga diubah. Teori ini juga menguraikan mengenai cara sikap diungkapkan secara kognitif, pross psikologis yang terjadi selama menilai komunikasi persuasif, serta syarat untuk memengaruhi penerimaan atau penolakan terhadap suatu sikap. Teori ini pula menawarkan panduan praktis untuk mendorong perubahan sikap dalam konteks kehidupan yang real. Teori dan Konsep Kampanye mengacu pada kerangka untuk merancang, melaksanakan, dan mengevaluasi kampanye komunikasi, baik dalam ranah sosial, politik, atau bisnis. Kampanye dirancang untuk menyampaikan pesan terorganisir untuk menjangkau khalayak tertentu dalam jangka waktu tertentu. Teori dan Konsep Propaganda fokus pada strategi komunikasi yang dirancang untuk mempengaruhi opini, sikap, atau perilaku individu atau kelompok untuk mencapai tujuan tertentu. Propaganda sering dikaitkan dengan manipulasi emosional dan pengendalian informasi, namun juga memiliki pendekatan ilmiah untuk memahami psikologi massa dan komunikasi.
Pada baliho diatas yang saya ambil dari Casa Grande, Jl. Casa Grande, Jenengan, Maguwoharjo, Kec. Depok, Kabupaten Sleman, Yogyakarta. Jika dilihat menggunakan Teori Pertimbangan Sosial dapat menarik masyarakat yang sedang mencari hunian baru, terdapat gambar rumah minimalis yang mewah, yang membuat masyarakat berspekulasi bahwa tidak hanya orang-orang dengan gaji atau pendapatan tinggi saja yang bisa memiliki rumah yang terlihat mewah. terdapat pesan "DAPATKAN VOUCHER FURNITURE INFORMA!!!" yang berarti di setiap pembelian rumah konsumen akan mendapatkan voucher furniture Informa secara gratis. Hal tersebuut cukup menarik dan dapat diterima banyak masyarakat dari semua kelas ekonomi yaitu kelas bawah, menengah dan atas, sehingga memungkinkan pembelian yang cukup banyak.
Propaganda dan Kampanye yang saya temukan disini yaitu adanya perayaan atau selebrasi "NEW YEAR NEW HOME" yang dimana kata-kata tersebut membuat masyarakat yang membacanya menjadi terdistraksi, yang membuat banyak masyarakat tertarik akibat ajakan atau kalimat persuasif tersebut yang memberikan pesan bahwa tahun baru alangkah baiknya memiliki rumah yang baru juga. Hal tersebut juga semakin membuat baliho diatas lebih menarik karena adanya pemberian voucher funiture dari Informa secara gratis di setiap pembelian rumah. Penawaran tersebut menjadi sangat cocok dengan fukus penjualan rumah sehingga cukup mempersuasif banyak orang, terutama mereka yang sedangg mencari rumah baru dan orang-orang membaca baliho tersebut.
Pada baliho yang saya ambil di daerah Perumahan Royale Village, Nogosaren, Nogotirto,Gamping, Kabupaten Sleman, Yogyakarta. Jika di analisis menggunakan Teori Pertimbangan Sosial, baliho tersebut akan diterima oleh banyak masyarakat Sleman. Pada baliho tersebut terdapat gambar dua orang calon dari bupati dan wakil bupati Sleman yang menggunakan Peci. Peci merupakan sebuah penutup kepala yang sering digunakan bapak-bapak daerah Sleman untuk menghadiri acara-acara tertentu. Jadi penggunaan Peci sudah menjadi budaya di Sleman, sehingga Banner tersebut dapat meyakinkan bahwa calon bupati dan wakil bupati tersebut sangat-sangat menerapkan budaya di Sleman. Selanjutnya adalah Pesan yang terdapat di dalam Baliho tersebut.Â
Kampanye dan Propaganda yang dapat saya temukan disini yaitu Pesan yang disampaikan tertulis "Sleman Baru, Harapan Baru" Â yang mencerminkan sebuah pembaruan di Kabupaten Sleman dari berbaai segi. "Sleman Baru" dapat mengacu pada modernisasi di Daerah Sleman, misal seperti banyak pembangunan-pembangunan infrastruktur, ekonomi serta layanan masyarakat. Lalu "Harapan Baru" mengacu kepada harapan masyarakat untuk masa depan yang terjamin atau lebih maju. Pesan tersbut sangat menguntungkan bagi masyarakat Sleman, sehingga hal tersebut cukup mempersuasi masyarakat Sleman, sehingga mudah diterima oleh masyarakat Sleman.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H