Menurut saya Pidato yang diberikan Presiden Joko Widodo sangat mempersuasif karena Presiden Joko Widodo mengajak Masyarakat untuk optimis mengembangkan Bangsa Indonesia, meratakan pembangunan di Indonesia, Beliau mengatakan bahwa Indonesia tidak hanya Jakarta namun Indonesia itu dari Sabang sampai Merauke. Perkembangan IKN di Kalimantan Timur diharapkan dapat mendorong pertumbuhan ekonomi di wilayah tersebut dan sekitarnya. Hal ini akan mengurangi kesenjangan pembangunan antara Pulau Jawa dan luar Pulau Jawa. Termasuk juga langkah-langkah yang dilakukan bangsa Indonesia untuk mencapai pemerataan pembangunan negara. Perkembangan IKN di Kalimantan Timur juga diharapkan dapat mendorong pertumbuhan ekonomi di dalam dan sekitar wilayah tersebut. Hal ini akan mempersempit kesenjangan pembangunan antara Pulau Jawa dengan daerah luar Pulau Jawa, sehingga pembangunan infrastruktur dan fasilitas umum di lingkungan IKN akan menciptakan banyak lapangan kerja baru bagi penduduk lokal dan pendatang. IKN juga dirancang untuk smart city yang berkelanjutan, seperti kereta listrik trackless yang sedang ramai belakangan ini. Dengan memanfaatkan teknologi terkini dalam setiap aspek kehidupan. Hal ini akan menjadi contoh bagi kota-kota lain di Indonesia untuk menerapkan teknologi guna meningkatkan kualitas hidup masyarakat.
Indonesia juga membutuhkan sumber daya manusia unggul yang mempunyai hati Indonesia dan pemikiran Pancasila untuk mengubah hal yang mustahil menjadi peluang positif bagi bangsa Indonesia. Di era globalisasi, persaingan bisnis menjadi semakin ketat. Negara-negara lain terus meningkatkan kualitas sumber daya manusianya. Jika Indonesia ingin bersaing di pasar global, diperlukan sumber daya manusia yang berkualitas, inovatif dan mampu beradaptasi dengan cepat. Ilmu pengetahuan dan teknologi dunia juga berkembang pesat. Sumber daya manusia yang unggul mampu menciptakan inovasi baru, mengadopsi teknologi terkini, dan meningkatkan produktivitas. Oleh karena itu, tujuan Presiden Joko Widodo hadir adalah mengajak masyarakat untuk lebih mengenal dan memperdalam berbagai ilmu pengetahuan yang memberikan dampak positif bagi bangsa Indonesia dengan meningkatkan kualitas mulai dari sekolah dasar hingga perguruan tinggi. Pemerintah juga perlu mendukung kegiatan riset dan pengembangan untuk menghasilkan inovasi baru dan membangun kerja sama antara dunia industri dan perguruan tinggi.
 Selain itu, Presiden Joko Widodo juga menyelesaikan permasalahan pengolahan terlebih dahulu kemudian ekspor dan impor bahan mentah agar tidak terjadi ekspor bahan baku yang murah atau bernilai rendah. Indonesia kaya akan kekayaan alam. Namun untuk mengelolanya secara optimal dan berkelanjutan diperlukan sumber daya manusia yang memiliki pengetahuan dan keterampilan khusus. Dengan sumber daya manusia yang unggul, Indonesia dapat mengembangkan industri berbasis sumber daya alam yang bernilai tambah tinggi, tidak hanya sekedar mengekspor bahan mentah.
Melihat apa yang terjadi sekarang tepatnya beberapa tahun setelah pidato tersebut dilaksanakan Indonesia telah berkembang secara perlahan contohnya saat menghadapi tantangan global seperti pandemi COVID-19, ekonomi Indonesia tetap menunjukkan pertumbuhan yang positif dan berhasil menjaga stabilitas ekonomi bangsa Indonesia. Pemerintah juga  gencar mendorong hilirisasi industri, terutama di sektor mineral dan pertambangan. Langkah ini bertujuan meningkatkan nilai tambah produk ekspor dan mengurangi ketergantungan pada ekspor bahan mentah, hal tersebut sesuai dengan apa yang dikatakan Presiden Joko Widodo pada video pidato tersebut. Pemerintah juga fokus pada pembangunan infrastruktur, seperti jalan tol, pelabuhan, dan bandara, untuk meningkatkan konektivitas dan mendukung pertumbuhan ekonomi contohnya, saya sebagai masyarakat yang berdomisili di Yogyakarta merasakan dan melihat akan adanya pembangunan tersebut, misalnya pembangunan Bandara Yogyakarta International Airport dan saat ini yang masih dalam proses pembangunan yaitu proyek Tol Yogyakarta.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H