Mohon tunggu...
Adhina Ramadhina
Adhina Ramadhina Mohon Tunggu... Mahasiswa - mahasiswa

Saya adalah seorang mahasiswa tingkat pertama,yang ingin memulai menulis artikel.

Selanjutnya

Tutup

Ruang Kelas

Tenggelamnya KRI Nanggala-402

7 September 2024   22:57 Diperbarui: 7 September 2024   23:05 36
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ruang Kelas. Sumber Ilustrasi: PAXELS

  KRI Nanggala-402 merupakan kapal selam milik Tentara Nasional Indonesia Angkatan Laut (TNI AL).KRI Nanggala-402 merupakan kapal selam buatan Jerman yang dibuat pada tahun 1978 yang artinya pada saat itu kapal tersebut berusia 43 tahun.Pada tahun 1981 KRI Nanggala-402 telah resmi menjadi kapal selam yang menjadi bagian dari alat utama sistem pertahanan (alutsista).Kapal selam ini dibeli pada tahun 1982 di Jerman,dan menjadi salah satu kapal selam andalan Indonesia.KRI Nanggala-402 memiliki berat sekitar 1.395 ton,dan dapat mencapai kecepatan kurang lebih sekitar 25 knot.Saat beroperasi,kapal selam ini mengandalkan mesin diesel elektrik.


  KRI Nanggala-402 memiliki sebuah julukan yaitu monster bawah tanah.Kapal selam ini sangat aktif melakukan sejumlah misi penegakan kedaulatan,hukum,dan keamanan di laut dan sekitarnya.Namun sayangnya hal itu hanya bisa kita kenang.Karena kapal selam KRI Nanggala-402 dilaporkan hilang kontak himgga dinyatakan tenggelam di perairan Bali pada Sabtu (21/4/2021).


  Kepala Pusat Penerangan TNI,Meyjen Achmad Riad,mengatakan bahwa sebanyak lima kapal perang dan satu helikopter milik TNI Angkatan Laut (AL) sedang mekakukan operasi pencarian.Bahkan beberapa negara termasuk diantarnya adlah Angkatan Laut (AL) Singapura,Angkatan Laut (AL) Malaysia,Angkatan Laut (AL) Australia dan Angkatan Laut (AL) India juga telah bersiap membantu operasi pencarian kapal selam KRI Nanggla-402.
  Dalam sebuah konfersi pers yang di selenggarakan di Bali tepatnya di Base Lunud Ops I Gusti Ngurah Rai,Meyjen Achmad Riad  mengatakan tentang kronologi yang terkait tentang hilangnya  kontak dengan kapal selam KRI Nanggala-402.Pada saat pukul 03.46,kapal selam KRI Nanggala-402 melakukan penyelaman,dan tidak berselang lama pada pukul 04.00 kapal selam KRI Nanggala-402 melakukan penggenangan peluncur torpedo,dan pada saat itulah kontak terakhir dengan kapal selam KRI Nanggal-402.


  Kapal selam KRI Nanggala-402 mengangkut 53 personil yang terdiri dari komandan satuan,49 ABK,dan tiga personel senjata.KRI Nanggala-402 terdeteksi tenggelam di kedalaman 850 meter akibat retakan besar.Terdapat bukti-bukti otentik yang menguatkan hingga status berubah dari submiss (kapal selam hilang) hingga menjadi subsunk (kapal selam tenggelam). Prosedur pertama dinamai sublook, dengan arti pencarian kapal selam yang dilakukan saat kapal selam berhenti melapor dan diduga mengalami permasalahan.


   Setelah dilakukan pencarian terhadap KRI Nanggala-402, prosedur berganti menjadi submiss. Artinya, status kapal selam hilang setelah pencarian awal tidak memberikan hasil. Submiss digunakan saat pencarian awal atau sublook gagal untuk memastikan keamanan kapal selam.
   Kemudian, setelah kapal selam dinyatakan tenggelam, dikenal dengan istilah subsunk. Isyarat ini ditetapkan setelah muncul bukti-bukti otentik suatu kapal selam tenggelam. Subsunk digunakan jika ada indikasi positif yang signifikan atau diketahui bahwa kapal selam telah tenggelam.Terakhir, istilah "On Eternal Patrol" atau dalam patroli abadi. Kapal selam yang tenggelam diberi istilah On Eternal Patrol atau dalam patroli abadi, ketika kapal tidak kembali lagi. Sebuah patroli dimulai ketika kapal selam meninggalkan pelabuhan, dan berakhir saat kapal berhasil kembali. Namun, saat kapal selam tenggelam, dan tidak berhasil pulang maka patroli itu abadi.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ruang Kelas Selengkapnya
Lihat Ruang Kelas Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun