Mohon tunggu...
Adhi Kurniawan
Adhi Kurniawan Mohon Tunggu... pegawai negeri -

Fans berat nasi pecel yang suka jalan-jalan dan foto-foto, saat ini tinggal di Jakarta dan sering pulang ke Ambarawa.

Selanjutnya

Tutup

Inovasi Pilihan

Diary of Mining Experience #1: Selamat Datang di Dunia Tambang

5 Maret 2016   11:38 Diperbarui: 5 Maret 2016   17:54 148
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Hal baru senantiasa menarik, apalagi jika berbeda dengan keseharian kita. Pada tanggal 14 hingga 22 Februari 2016 yang lalu saya mendapatkan kesempatan untuk mengunjungi tambang Batu Hijau yang dioperasikan oleh PT Newmont Nusa Tenggara. Kegiatan tersebut bertajuk Sustainable Mining Bootcamp. Lokasi tambang Batu Hijau berada di Kecamatan Sekongkang, Kabupaten Sumbawa Barat, Nusa Tenggara Barat. Selama sembilan saya bersama rekan-rekan lainnya beraktivitas di dalam dan luar lingkar tambang ini. Aktivitas tersebut saya rangkum dalam tulisan bertajuk DoME, Diary of Mining Experience, yang saya publikasikan secara berseri. Selamat membaca dan semoga bermanfaat.

[caption caption="Miniatur lokasi tambang"][/caption]

Acara Sustainable Mining Bootcamp ini digelar oleh PT Newmont Nusa Tenggara (selanjutnya disebut PT NNT) sebagai bentuk edukasi kepada masyarakat mengenai dunia tambang. Peserta bootcamp diajak melihat secara langsung proses operasional pertambangan. Selain itu, peserta juga diberi kesempatan tinggal bersama masyarakat di sekitar tambang agar bisa memperoleh gambaran langsung tentang kondisi tambang dan dampaknya bagi masyarakat.

Peserta bootcamp berasal dari latar belakang pendidikan dan profesi yang berbeda. Ada yang mendalami studi di bidang kimia, komunikasi, serta akuntansi. Pekerjaan kami pun beragam. Ada yang bekerja sebagai pegawai negeri, pengajar, videografer, hingga ibu rumah tangga. Keanekaragaman tersebut justru akan membuat bootcamp semakin seru dan berwarna. Setiap orang akan mengamati tambang sesuai dengan minat dan perspektif masing-masing.

Siang Minggu, 14 Februari 2016, pesawat yang kami tumpangi dari Bandara Soekarno-Hatta mendarat dengan mulus di landasan Bandara Lombok Praya. Cuaca cukup cerah, lanskap Pulau Lombok tampak mempesona dilihat dari atas. Awal yang bagus untuk memulai kegiatan bootcamp.

Dengan menggunakan bus, kami melanjutkan perjalanan menuju Pelabuhan Kayangan di ujung timur Lombok. Pelabuhan ini memiliki tiga dermaga, yaitu untuk ferry, pelabuhan rakyat, serta keperluan operasional PT NNT Kami bertolak menuju Pelabuhan Benete di Sumbawa dengan kapal cepat MV Tenggara Satu. Karyawan PT NNT yang ingin menggunakan layanan ini harus menebus tiket seharga Rp 100.000 sekali jalan. Sementara bagi masyarakat umum, tiket dibanderol Rp 135.000 per perjalanan. Ada juga beberapa wisatawan asing yang memilih kapal cepat ini. Ombak-ombak di sepanjang pantai selatan Sumbawa menjadi daya tarik tersendiri bagi para turis penggemar surfing itu.

[caption caption="Suasana sesaat sebelum mendarat di Praya, Lombok"]

[/caption]

Gelombang laut cukup bersahabat. Kurang dari dua jam penyeberangan, kapal cepat sudah merapat di Teluk Benete. Teluk ini merupakan gerbang masuk menuju tambang Batu Hijau. Ada dua dermaga di Pelabuhan Benete, satu digunakan untuk keperluan penumpang, satu lagi digunakan untuk mengangkut konsentrat hasil tambang. Setiap 2 minggu ada kapal besar yang memuat konsentrat dari Batu Hijau untuk dikirim menuju smelter yang ada di Gresik.

Hampir semua peserta bootcamp masih asing dengan dunia tambang. Oleh karena itu, begitu memasuki area tambang, kami diarahkan menuju sebuah ruangan untuk dijelaskan mengenai seluk beluk dunia tambang secara umum. Pada tahun 1986, PT NNT memulai kontrak karya dengan pemerintah untuk menambang di Sumbawa. Perlu waktu 14 tahun bagi perusahaan itu untuk mengeksplorasi dan meneliti apakah kandungan mineral di Batu Hijau cukup ekonomis dan menguntungkan untuk ditambang. Setelah diperoleh data yang valid dan mencukupi, barulah pada tahun 1997 dimulai proses konstruksi untuk membangun mining site. Tambang baru mulai beroperasi penuh pada tahun 2000. Mineral yang ditambang oleh PT NNT adalah tembaga dengan mineral ikutan berupa emas.

Pak Ruslan, salah seorang karyawan senior di bagian corporate communication, menceritakan perjalanan panjang PT Newmont dari awal beroperasi hingga saat ini. Sebagai bentuk kontribusi dan tanggung jawab kepada masyarakat di sekitar tambang, perusahaan menjalankan program Corporate Social Responsibility yang berfokus pada pemberdayaan masyarakat. Hal tersebut untuk mengantisipasi agar ketergantungan masyarakat lokal terhadap tambang tidak terlalu tinggi. Saat pertambangan ditutup kelak, msayarakat masih tetap dapat menjalankan perekonomian dengan mandiri.

Dalam proses pertambangan, safety atau keselamatan merupakan hal yang sangat penting. Kami mendapatkan induksi terkait prosedur keselamatan selama berada di area pertambangan. Tidak hanya keselamatan diri sendiri, keselamatan rekan-rekan lainnya juga harus menjadi perhatian. Kami dibekali seperangkat alat pelindung diri berupa helm, kacamata, rompi, dan sepatu boot. Perlengkapan tersebut wajib dipakai saat kami mengikuti rangkaian kegiatan di lingkar dalam area tambang. Selain itu, kami diberi ID card yang berfungsi sebagai piranti identifikasi dan akses terhadap fasilitas-fasilitas yang disediakan PT NNT.

Setelah proses briefing dan induksi, kami ditempatkan di mess karyawan untuk menginap. Bangunan dibuat dari kotak kontainer yang disusun dan didesain sedemikian rupa menjadi seperti cottage berlantai 2 yang nyaman ditinggali. Bangunan berada di kontur tanah yang berbukit-bukit sehingga perlu upaya ekstra untuk mencapainya.

Kegiatan bootcamp yang digagas oleh PT Newmont ini memberikan warna baru bagi dunia pertambangan di Indonesia. Tidak banyak perusahaan yang mau membuka diri kepada publik. Peserta bootcamp diberi kebebasan untuk menulis apapun tentang PT Newmont sesuai dengan apa yang kami lihat dan kami alami. Perusahaan tidak memberikan imbalan dalam bentuk apapun. Hal ini bertujuan agar para peserta bisa membagikan ceritanya secara jujur dan objektif, tanpa ada tendensi apapun.

Selamat datang di dunia tambang. Dunia yang penuh (konon) dengan gemerlap materi dan beragam kontroversi. Mari bersama-sama kita simak apa yang sesungguhnya terjadi di dalam sini.

Tabik.

  

[caption caption="Selamat datang di dunia tambang, kawan"]

[/caption]

[caption caption="Suasana sore di Dermaga Benete"]

[/caption]

 

 

Post Scriptum: Tulisan ini pernah saya publikasikan dalam blog pribadi saya di www.adhikurniawan.com pada tanggal 14 Februari 2016

 

Baca kisah selanjutnya di sini:

http://www.kompasiana.com/adhimagnifico/diary-of-mining-experience-2-sehari-bersama-para-pekerja-tambang_56dab87e1793733412e15365

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Inovasi Selengkapnya
Lihat Inovasi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun