Pemalang, sejak 2019 lalu. Hampir seluruh wilayah desa yang berbatasan langsung dengan pantai tersebut pernah terkena dampak banjir rob. Bahkan, beberapa lokasi pemukiman warga sampai tidak layak ditinggali kembali. Lebih lanjut, beberapa fasilitas pendidikan seperti SD 02 dan SD 03 Blendung turut terkena banjir. Siswa pun terpaksa menjalani proses belajar mengajar dalam kondisi kelas yang terendam air.
Banjir rob telah menggenangi Desa Blendung, Kecamatan Ulujami, KabupatenTingkat ketinggian air dan luasnya daerah yang terdampak banjir rob di Desa Blendung memang fluktuatif. Pada kondisi terparahnya, daerah yang jauh dari pantai dan lebih dekat ke perbatasan desa lain pun turut terendam banjir. Sedangkan saat ketinggian air laut rendah, hanya beberapa lokasi yang dekat dengan pantai yang masih terendam. Sayangnya, lokasi yang sering terendam air meski kondisi rob tidak terlalu parah, adalah SD 02 dan SD 03 Blendung yang letaknya saling berdekatan.
Praktis, kedua SD tersebut terbilang sering terendam air banjir rob, terlepas tinggi atau rendahnya air laut yang naik ke permukaan. Pada Juli 2022 misalnya, saat Tim Mahasiswa KKN UNNES Giat datang di Desa Blendung, ketinggian air rob sebenarnya sedang tidak terlalu parah, namun air yang menggenang kelas-kelas di kedua SD terbilang tinggi. Tentu, dengan kondisi ruang kelas yang terendam air, proses belajar siswa di kedua SD tersebut pun menjadi kurang maksimal.
Kondisi SD 02 dan SD 03 Blendung tersebut memicu keprihatinan berbagai pihak. Khudori, Sekretaris Desa Blendung, menjelaskan bahwa sejak banjir rob mulai melanda Blendung pada 2019 lalu, SD 02 dan SD 03 Blendung adalah yang paling terdampak. "Siswa-siswa di sini sering mendadak diliburkan kalau airnya naik, kalau sedang agak surut juga kondisinya tetap terendam air. Khawatirnya kan anak-anak SD bisa sakit kalau terus-terusan belajar di kelas yang seperti itu," terangnya. Ia juga mengharapkan Tim Mahasiswa UNNES Giat Blendung dapat membantu proses belajar siswa yang terdampak banjir rob tersebut.
Tim Mahasiswa UNNES Giat Blendung berusaha membantu kondisi tersebut dengan menjalankan program bimbingan belajar untuk siswa SD, khususnya dari kedua SD yang terdampak banjir. Bimbingan belajar dimaksudkan agar siswa SD mempunyai pilihan untuk belajar lebih nyaman di luar jam pelajaran sekolah. Sehingga diharapkan materi-materi yang tidak dapat disampaikan secara maksimal di ruang kelas, dapat dilengkapi dalam proses bimbingan belajar.
Meski beberapa pihak telah melakukan berbagai upaya untuk membantu siswa yang terpaksa belajar di tengah kondisi banjir, tetap saja kedua SD tersebut masih memerlukan penanganan yang lebih serius dalam skala yang lebih besar. Pihak Pemerintah Desa Blendung mengaku bahwa kedua SD masih sangat kurang diperhatikan meski kondisinya sangat memprihatinkan. Belum pernah ada upaya-upaya serius seperti pemindahan lokasi atau pembangunan tanggul untuk mengatasi banjir rob yang melanda kedua SD. Pemerintah Desa Blendung juga berharap akan segera ada tindakan dari Pemerintah Daerah atau Pemerintah Pusat, untuk menyelesaikan permasalahan banjir rob yang sampai hari ini masih terus menggenangi mimpi siswa-siswa SD 02 dan SD 03 Blendung untuk dapat belajar di kelas yang lebih nyaman.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H