Mohon tunggu...
Abdullah Lathif Manjorang
Abdullah Lathif Manjorang Mohon Tunggu... profesional -

http://adhifpress.wordpress.com/ ... kutulis yang kutahu, kubaca, kurasa, dan kupikirkan ...

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Sedikit Kenangan dengan Bang Franky Sahilatua

20 April 2011   12:51 Diperbarui: 26 Juni 2015   06:36 195
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Humaniora. Sumber ilustrasi: PEXELS/San Fermin Pamplona

[caption id="attachment_102853" align="alignleft" width="210" caption="Foto kenangan saya dengan alm. Franky Sahilatua"][/caption] "Sebelumnya, saya mengucapkan turut berduka cita sedalam-dalamnya atas meninggalnya, sang legenda musik Indonesia, bang Franky Sahilatua..."

Sempat kaget juga saat mendengar Franky Sahilatua telah meninggal dunia. Beberapa bulan lalu, saya memang sempat mendapat kabar melalui media kalau beliau menderita kanker. Namun, sehabis itu, seiring dengan berhentinya pemberitaan dari media (atau mungkin saya yang kurang mengikuti), saya pun tak dapat kabar apa-apa lagi. Namun, ada sedikit kenangan dengan pria (yang menurut saya) legenda musik di Indonesia ini. Itu terjadi, saat saya dan bang Franky mengobrol di sebuah hotel saat berkunjung kedaerah saya. Ceritanya, kami lagi ngobrol santai yang kebetulan bertepatan menjelang Pilpres. Kebetulan, saat itu ada kabar-kabar yang menyebutkan om Iwan Fals akan diusung beberapa pihak mencalonkan diri menjadi presiden. Iseng-iseng, saya tanya kepada bang Franky, 'Gimana pendapatnya bang, kalau Iwan fals mencalonkan diri (jadi presiden) seperti adanya pemberitaan media," Tiba-tiba, bang Franky langsung memperbaiki posisi duduknya menjadi lebih tegap , raut wajahnya langsung berubah menjadi lebih serius, dan dengan nada berteriak tiba-tiba bilang,  "Apa-apaan ini?' Ia pun terdiam sejenak. Saya juga, sedikit khawatir kalau-kalau bang Franky betul-betul marah, sebelum akhirnya ia melanjutkan kata-katanya. "Saya tidak setuju. Mengurus bangsa ini bukan main-main. Walaupun ia sahabat saya, saya tetap tidak setuju," tukasnya saat itu. Karena suasana sudah memanas, saya pun nggak enak hati, akhirnya saya bawa kembali mengobrol santai untuk mencairkan suasana.. Bang... Dibalik hatimu ada terbersit keinginan ingin memperbaiki bangsa ini, tak pernah lelah berupaya membuat hukum berpihak kepada rakyat, bersuara dengan lantang meneriakkan kata hati masyarakat kecil.. Untaian kata-kata yang engkau dengungkan dari bibir yang diiringi petikan gitarmu akan tetap kami kenang. @pippoadhif

Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun