Mohon tunggu...
Abdullah Lathif Manjorang
Abdullah Lathif Manjorang Mohon Tunggu... profesional -

http://adhifpress.wordpress.com/ ... kutulis yang kutahu, kubaca, kurasa, dan kupikirkan ...

Selanjutnya

Tutup

Lyfe

Luar Biasa! SCTV Acak Laga Iran vs Indonesia Karena Uang?

2 September 2011   21:33 Diperbarui: 26 Juni 2015   02:17 5424
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Hiburan. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Rawpixel

[caption id="attachment_127956" align="aligncenter" width="550" caption="SCTV diacak saat menayangkan pertandingan Iran vs Indonesia."][/caption] Luar Biasa! Hanya dua kata itulah yang bisa saya ucapkan atas keberanian SCTV mengacak pertandingan Timnas Indonesia yang tandang ke Iran dalam Pra Piala Dunia 2014. Bagaimana tidak, jutaan rakyat Indonesia yang menerima siaran televisi lewat Digital Satellite Receiver (DSR) tidak bisa menyaksikan pertandingan yang sangat ditunggu-tunggu tersebut. Tak ayal, makian, sumpah serapah serta hujatan dilayangkan ke saluran yang bernaung dibawah Surya Citra Media ini, baik melalui jejaring sosial seperti twitter dan Facebook atau forum-forum di dunia maya. Yang saya alami sendiri tadi malam, sambil nunggu pertandingan timnas dimulai, saya lagi asyik ngobrol sama teman-teman yang kebetulan berkunjung lebaran kerumah. Karena keasyikan ngobrol, tidak terasa pertandingan timnas pun sudah hampir dimulai. Saat itu Darius Sinathrya, sebagai host, yang ditemani komentator Bung Kusnaeni mengatakan bahwa SCTV sudah tersambung dengan Iran.Namun, tiba-tiba layar tv diam, wajah Darius pun terpampang tak bergerak, tapi audionya tetap terdengar. Dari audio yang saya dengar inilah saya tahu bahwa SCTV mengalami kendala dalam penerimaan signal video yang dikirimkan dari Iran. Mungkin karena signal FEED yang dikirim dari Iran terlalu minim. Perlu diingat, bukan karena signal yang terlampau sedikit ini penyebab wajah Darius terdiam. Tetapi lantaran SCTV sengaja mengacak siarannya biar tidak bisa disaksikan lewat parabola secara Free To Air (FTA). Terbukti,saat saya pindahkan ke channel lain, toh normal-normal saja. Sementara, ketika saya kembalikan ke SCTV, layar tv hitam dan keluar tulisan DIACAK. Beberapa teman langsung mengeluarkan sumpah serapahnya. Kemudian saya cek di receiver saya, ternyata SCTV menggunakan sistem enkripsi Power Vu. Jenis acakan yang lumayan sulit untuk dibobol. :D Nah, saya langsung keluar rumah. Niatnya sih ingin menyetel dish (parabola) dengan target saluran televisi milik Iran, IRIB 3 yang dipancarkan di satelit Asiasat 5. Dan ternyata......Alhamdulillah siaran itu menayangkan laga Iran kontra Indonesia tanpa macet sama sekali. Hal seperti ini sebenarnya sudah biasa bagi saya. Pasalnya, saat Liga Inggris dan setiap Piala Dunia berlangsung, stasiun televisi bersangkutan mengacak siarannya , termasuk MNCTV saat menayangkan Piala Sudirman, Mei lalu [Baca : Dimana Nasionalismemu MNCTV?]. Hanya saja, persoalan kali ini menjadi lebih heboh karena selain yang diacak adalah pertandingan olahraga yang sangat-sangat dicintai oleh masyarakat Indonesia, juga perjuangan satu tim yang mencoba membawa harum bangsa ini ke kancah internasional. Disinilah saya menganggap keberanian SCTV perlu 'diapresiasi'. Berani mengambil resiko dihujat dan dicaci maki jutaan rakyat Indonesia lantaran ego yang dimiliki dengan mengedepankan materialisme. Saya katakan ini karena pertandingan tersebut tidak diacak di pay tv (tv berbayar) milik MNC Group, yaitu Indovision, TopTV dan OkeVision. Sehingga muncul dugaan saya bahwa SCTV sudah bekerjasama dengan pay tv tersebut, persis saat RCTI bekerjasama dengan Matrix Soccer menayangkan Piala Dunia. Saat itu RCTI beralasan bahwa FIFA melarang pemegang hak siar menyiarkan melalui satelit karena bisa dijangkau dari negara lain. Nah, kembali ke persoalan SCTV yang mengacak pertandingan Iran vs Indonesia, kalau bukan karena materialisme, lantas apa? Apa ada ketentuan dari FIFA? Kalau itu yang dikeluarkan oleh manajemen SCTV, saya akan bilang itu adalah BOHONG. Tidak satupun stasiun televisi yang menyiarkan negaranya bertanding di Pra Piala Dunia mengacak siarannya. Satu contoh, seperti yang saya sebutkan, channel IRIB 3, dimana Iran tengah bertanding melawan Indonesia.

[caption id="attachment_127957" align="aligncenter" width="500" caption="Stasiun tv Iran, IRIB 3 saat menayangkan partai Iran vs Indonesia."][/caption] Jangkauan IRIB 3 malah lebih luas dari SCTV karena bisa diterima di sebagian besar negara di Asia, bahkan hingga benua Australia. Channel lainnya, ada televisi Thailand, NBT yang menyiarkan Thailand kontra Australia juga tidak ada masalah. Kemudian, Irak vs Yordania di Alkass TV, Oman vs Arab Saudi di JSC Global, UEA vs Kuwait di Dubai Sports, Bahrain vs Qatar di Alkass dan masih banyak lagi. Jika ada ketentuan FIFA yang melarang penayangan Pra Piala Dunia melalui satelit, tentu saja semua stasiun televisi tersebut akan melakukan hal sama dengan SCTV. Tapi, toh mereka semua membiarkan masyarakatnya nyaman memberikan dukungan kepada negaranya masing-masing melalui televisi. Nah, SCTV apa alasanmu..?? Uang kan? UPDATE 6 September 2011 Di OkeZone disebutkan SCTV tidak akan mengacak laga Indonesia vs Bahrain malam ini. Tapi, saya melihat pernyataan Direktur Program dan Produksi SCTV Harsiwi Achmad seperti tidak ikhlas.. :D Katanya, kemarin diacak karena pihaknya hanya punya hak Free To Air dan tidak untuk saluran televisi berbayar. Nah, yang diacak kemarin kan di parabola Free To Air. Justru, yang di tv berbayar tertentu yang tidak diacak. Terus di kalimat terakhir bilang "kami tidak mau mengacak meski memiliki hak." beghh parahh..sombongnya...nggak ikhlas, karena tekanan mungkin yah. :P ABDULLAH LATHIF MANJORANG Me on GooglePlus : gplus.to/adhif Follow me on Twitter : @pippoadhif

Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun