Mohon tunggu...
Adhid Darmawan
Adhid Darmawan Mohon Tunggu... Mahasiswa - S1 Pendidikan Matematika

Menulis bukan sekadar merangkai kata, tetapi juga menyampaikan ide dan inspirasi yang mampu menggerakkan hati dan pikiran pembaca

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Semarak Malam Tirakatan di Kampung Tulung, Peringatan Kemerdekaan yang Penuh Kearifan Lokal dan Kebersamaan

17 Agustus 2024   07:13 Diperbarui: 17 Agustus 2024   07:38 123
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber : Dokumentasi Pribadi

Kampung Tulung, yang terletak di Kelurahan Magelang, Kecamatan Magelang Tengah, Kota Magelang, Jawa Tengah, kembali menggelar acara malam tirakatan untuk memperingati HUT Kemerdekaan Republik Indonesia. Acara yang berlangsung pada 16 Agustus 2024 ini dimulai sekitar pukul 20.15, setelah persiapan yang dilakukan oleh panitia dari pemuda-pemudi Kampung Tulung sejak sore.

Upacara pembukaan malam tirakatan dilaksanakan dengan khidmat di depan tulisan "KAMPUNG TULUNG BERSEJARAH," yang terletak di sepanjang pinggir Sungai, tepat di depan Kampung Tulung. Acara ini telah menjadi tradisi tahunan di Kampung Tulung, diadakan setiap malam sebelum hari kemerdekaan pada 16 Agustus, dan biasanya berlangsung hingga tengah malam.

Sumber : Dokumentasi Pribadi
Sumber : Dokumentasi Pribadi

Seluruh petugas upacara terdiri dari pemuda-pemudi Kampung Tulung, yang bertugas sebagai pemimpin upacara, peleton, tim paduan suara, dan petugas lainnya. Menariknya, para petugas upacara mengenakan pakaian tempo dahulu, begitu pula dengan bapak-bapak dan ibu-ibu yang hadir, sebagian mengenakan batik. Nuansa tradisional ini semakin memperkuat kesan peringatan kemerdekaan yang penuh kearifan lokal.

Dalam upacara tersebut, selain menyanyikan lagu-lagu kebangsaan seperti "Indonesia Raya," "Maju Tak Gentar," dan "Hari Kemerdekaan," juga dilakukan pembacaan sejarah singkat Kampung Tulung. Amanat dari Wali Kota Magelang dibacakan oleh perwakilannya yang bertindak sebagai pembina upacara. Setelah itu, upacara dilanjutkan dengan doa bersama dan pemotongan tumpeng oleh pembina dan ketua panitia sebagai simbol rasa syukur atas kemerdekaan Indonesia.

Sumber : Dokumentasi Pribadi
Sumber : Dokumentasi Pribadi

Setelah upacara, warga Kampung Tulung disuguhkan dengan pameran stand makanan dan minuman yang dibentuk oleh masing-masing RT di Kampung Tulung. Makanan tradisional seperti nasi lesah, sate, senerek, jahe, ronde, dan aneka sajian lainnya dihidangkan secara gratis kepada para pengunjung. Uniknya, stand-stand tersebut dihias dengan bahan-bahan alami, seperti daun kelapa yang dibentuk menyerupai gubuk, sehingga memberikan kesan seperti berada di zaman dahulu.

Pameran makanan dan minuman ini juga menjadi ajang lomba antar-RT, di mana stand-stand tersebut dinilai oleh juri berdasarkan kreativitas dan keunikan penyajian. Acara ini dihadiri oleh 1000 lebih orang yang memadati lokasi tirakatan, menciptakan pemandangan seperti lautan manusia.

Sumber : Dokumentasi Pribadi
Sumber : Dokumentasi Pribadi

Wakil Wali Kota Magelang juga turut hadir dalam acara malam tirakatan ini, menambah semarak dan kebanggaan bagi warga Kampung Tulung. Di tengah-tengah acara, suasana semakin meriah dengan penampilan grup band yang menyanyikan lagu-lagu lama yang nostalgik, lagu religi, serta lagu-lagu lain sesuai permintaan pengunjung.

Malam tirakatan di Kampung Tulung ini tidak hanya menjadi ajang peringatan kemerdekaan, tetapi juga wadah untuk melestarikan tradisi, memperkuat kebersamaan, dan merayakan kearifan lokal yang telah menjadi bagian tak terpisahkan dari identitas Kampung Tulung.

Sumber : Dokumentasi Pribadi
Sumber : Dokumentasi Pribadi
Acara malam tirakatan di Kampung Tulung adalah contoh nyata bagaimana tradisi dan kearifan lokal dapat menjadi sarana untuk memperingati hari kemerdekaan dengan penuh makna dan kebersamaan. Peringatan ini tidak hanya menghidupkan kembali semangat nasionalisme, tetapi juga memperkuat ikatan sosial di antara warga kampung melalui pelestarian budaya dan adat istiadat yang telah diwariskan turun-temurun.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun