Saat ini saya sedang merancang sebuah majalah digital untuk anak-anak berjudul Owlala Kids. Konsep majalah ini mengajak anak-anak untuk belajar, bermain, dan bercerita dengan menggunakan permainan.
Pengerjaan cover adalah salah satu bagian penting yang harus dipersiapkan dalam merancang sebuah majalah, pengalaman saya sejak masih SMP sebagai ilustrator di majalah Derap Pelajar SMPN 12 Surabaya, majalah KRITIS SMAN 16 Surabaya, hingga Tabloid Warta Ubaya (universitas Surabaya) memberikan pengalaman berharga.
Jika dahulu pengerjaan cover masih dilakukan secara manual, dari gambar di atas kertas lalu di scan bahkan di foto lalu di olah di komputer dengan menggunakan software grafis seperti photoshop. Sekarang saya mengerjakan cover majalah Owlala Kids dengan menggunakan software Blender 3D yaitu software 3d dengan sumber terbuka atau open source yang bisa diunduh gratis di BLENDER.ORG.
Pertimbangan menggunakan software blender 3d karena:
- konsep cover menggunakan karakter fiktif, sehingga akan lebih mudah buat saya mengerjakan dengan menggunakan software 3d seperti blender.
- tahapan pengerjaan lebih ringkas, hal ini dikarenakan saya hanya butuh 2 software untuk pengerjaan yaitu menggunakan affinity designer untuk merancang konsep, mengerjakan model dari konsep menggunakan blender 3d, dan penyesuaian warna dan layout cover menggunakan software GIMP.
- revisi lebih mudah dan cepat dengan hasil yang realistis. Penerapan warna pada obyek 3d untuk cover saya menggunakan material dan tidak ada proses texture painting. Sehingga jika ada masukan dari tim maka saya akan dengan cepat mengubah material 3d dan hasilnya dapat dilihat saat itu juga.
Tahapan Alur Pengerjaan cover Owlala Kids
- Tahap Ideation. Pada tahap ini sebagai desainer cover harus memahami tema majalah sesuai tajuk edisinya. Lalu menerjemahkan tema majalah ke dalam simbol atau konsep secara tekstual berupa deskripsi tertulis. Lalu dari deskripsi tertulis inilah yang akan di buat visualnya.
- Tahap rancangan visual. Pada tahap ini merupakan kelanjutan dari tahap ideation, di mana saya mulai membuat coretan-coretan dari deskripsi yang telah dibuat. Idealnya pada tahap ini dibuat minimal 2 alternatif draft sehingga terdapat pilihan bagi tim dalam menentukan konsep yang sesuai.
- Tahap 3d modeling - Blocking. Pada tahap ini saya mulai membuat 3d model dari geometri bawaan dari Blender seperti sphere, cube, dan cylinder untuk membentuk visual sesuai rancangan visual yang dipilih. Hal ini akan sangat membantu saya memahami bentuk "kasar" sebelum mulai mengerjakan detil.
- Tahap re-sketching 1. Tahap ini mungkin tidak umum, tapi dalam alur kerja saya, setelah melakukan proses blocking saya akan bawa hasil render ke software grafis dan saya lakukan proses sketching dari bentuk blocking yang sudah saya buat di Blender. Hal ini bertujuan untuk memudahkan saya membuat detil yang diperlukan dengan cepat tanpa harus dibuat dalam modeling 3d.Â
- Tahap 3d modeling - Detailing. Pada tahap ini saya sudah mendapatkan gambaran bagaimana detil yang harus saya kerjakan  tanpa harus menghabiskan waktu yang lama di blender 3d.Â
- Tahap pemberian material. Pada tahap ini saya mulai memasang material pada setiap obyek.
- Tahap pengaturan cahaya. Pada tahap ini di blender saya menggunakan HDRI lighting dan memasang beberapa lampu tambahan untuk menghasilkan visual yang diharapkan.
- Tahapan re-sketching 2. Meskipun di Blender terdapat fitur Grease Pencil, saya tetap membawa hasil render kembali ke software GIMP. Buat saya lebih fleksibel dan mudah diatur. Pada tahap ini saya mulai corat-coret ulang hasil render untuk memikirkan dan menambahkan detil yang mungkin terlewatkan.
- Tahap re-touching 3d. Pada tahapan ini saya mulai menambahkan detil 3d yang mungkin terlewatkan sehingga mendapat hasil yang optimal.
- Tahap layout. Pada tahap ini desain hasil render 3d akan dikerjakan oleh bagian artistik untuk dipasang sesuai template majalah yang sudah dipersiapkan. Terkadang pada tahap ini bisa balik ke tahap sebelumnya karena posisi model kurang sesuai dengan yang diharapkan.
Tentu alur pengerjaan cover majalah ini bisa diperbaiki dan dievaluasi sehingga alurnya tidak terlalu panjang dan bertele-tele. Seperti kata pepatah, "jangan nilai majalah dari covernya saja". Tapi cover yang bagus akan menambah daya tarik bagi pembaca.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H