Mohon tunggu...
Adhicipta Wirawan
Adhicipta Wirawan Mohon Tunggu... Desainer - Professional Game Designer dan Dosen Praktisi International Program Digital Media Petra Christian University (PCU), Penulis Buku Yuk Bikin Board Game Edukasi: https://bit.ly/bukubikinboardgame

Ciptakan Pendidikan yang Mudah dan Menyenangkan

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Pilihan

Balancing Game? Tahap Menantang Merancang Game

5 April 2022   09:24 Diperbarui: 5 April 2022   09:27 1573
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Mengapa seorang board game desainer harus melakukan game balancing?

Sebelum menjawab hal ini yang perlu diketahui dari game balancing adalah sebuah proses untuk membuat game memiliki proporsi tingkat kesulitan sesuai harapan pemain. Tingkat kesulitan dibentuk dari game mechanics yang dirangkai dalam aturan permainan yang telah dibuat oleh desainer.

Desainer harus paham dengan baik siapa yang menjadi target pemain sehingga proses game balancing bukanlah proses yang tanpa akhir. Ketika salah memilih tester yang tidak mewakili target pemain, desainer bisa salah merevisi aturan permainan yang telah dirancang.

Banyak desainer beranggapan bahwa cara untuk melakukan balancing board game adalah dengan melakukan playtesting secara terus-menerus. Playtesting adalah upaya untuk mengetahui persepsi keseimbangan dan persepsi replaybility (Sumber: Yuk Bikin Board Game Edukasi, 2022).

Board Game yang tidak balance akan membuat game tersebut tidak menarik untuk dimainkan kembali. Bukan karena durasi permainan yang terlalu lama atau singkat, terlalu mudah atau terlalu sulit bisa jadi karena board game tersebut sudah dinilai tidak asyik dan menyenangkan untuk dimainkan kembali berdasarkan persepsi target pemain.

2 Metode Balancing untuk Board Game

Ada 2 metode balancing yang bisa diterapkan, metode ini mengacu pada konsep Tesla dan Edison.

  1. Metode Edison adalah memilih lampu pijar yang terbaik dengan melakukan uji coba 1.000 lampu pijar yang berbeda. Hingga akhirnya ditemukan lampu pijar yang berhasil. 

  2. Metode Tesla adalah menentukan kondisi yang tepat agar lampu pijar berfungsi dengan baik, sehingga tidak perlu membuang waktu, tenaga, dan uang untuk melakukan ribuan kali percobaan.

Saya pribadi lebih memilih metode Tesla dalam melakukan balancing hal yang sama seperti saat merancang Waroong Wars (2015) bersama tim (Adit, David, dan Wikan). Pertimbangannya adalah batas waktu yang diberikan oleh pihak penerbit yaitu Kompas Gramedia. 

Beberapa desainer tidak pernah merilis board game mereka salah satu penyebabnya adalah karena menggunakan metode Edison. Uji coba dilakukan terus-menerus dan tidak ada target balance mengacu pada target pemain. Metode Edison ini lebih cocok untuk jenis board game yang bersifat abstrak semacam catur dimana probabilitas strategi permainan tidak terbatas (Sumber: Yuk Bikin Board Game Edukasi, 2022). 

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun