Mohon tunggu...
Adhicipta Wirawan
Adhicipta Wirawan Mohon Tunggu... Desainer - Professional Game Designer dan Dosen Praktisi International Program Digital Media Petra Christian University (PCU), Penulis Buku Yuk Bikin Board Game Edukasi: https://bit.ly/bukubikinboardgame

Ciptakan Pendidikan yang Mudah dan Menyenangkan

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Metode Pembelajaran Sejarah dengan Board Game

22 Juli 2020   11:40 Diperbarui: 4 Juni 2021   01:05 867
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Mengenal metode pembelajaran sejarah menggunakan game (unsplash/pawel-kadysz)

"Alternatif metode pembelajaran sejarah yang bisa digunakan para guru adalah dengan menggunakan pendekatan Game Based-Learning (GBL)"

Pelajaran sejarah sering kali dianggap sebagai mata pelajaran yang sangat membosankan dan identik dengan belajar menghafalkan nama peristiwa sejarah hingga tanggal kejadiannya. 

Hal ini tentu membuat para siswa hanya belajar mengandalkan daya ingat atau memori saja. Setelah ujian selesai ingatan atau memori dari pelajaran sejarah itu segera dilupakan.

Apa yang sebenarnya ingin disampaikan dari pelajaran sejarah sebenarnya? 

Bapak proklamator kita, Bung Karno menyampaikan jargon JASMERAH atau Jangan Sekali-kali melupakan sejarah. 

Mengapa hal ini penting? karena dengan belajar sejarah kita belajar kebenaran dan kesalahan yang dilakukan oleh tokoh-tokoh dalam menjalani suatu peristiwa. 

Baca juga :Game Edukasi sebagai Solusi Kejenuhan Siswa pada Pembelajaran Daring

Kita dapat belajar nilai-nilai luhur dan mengasah empati untuk memahami tokoh-tokoh hingga situasi yang terjadi di masa lalu.

Lalu mengapa pelajaran sejarah ini pada akhirnya tidak mampu mencapai tujuan luhur yang ingin disampaikan? Masalah yang terjadi sering kali dalam penyampaian materi sejarah adalah dalam metode pengajaran dan pembelajarannya.

Pada umumnya penyampaian materi sejarah adalah melalui ceramah atau sebatas pada pemutaran film (dimana sumber film dokumentasi sejarah masih sangat terbatas, dan sangat mahal untuk dibuat). 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun