Mohon tunggu...
Adhi Ardhana
Adhi Ardhana Mohon Tunggu... -

Asli Bali.. Alumni Institut Teknologi Sepuluh Nopember Surabaya (ITS) Saat ini mencari sesuap nasi dan sekepal berlian di Bali di hari tua....dengan cara yang JUJUR..!!!!

Selanjutnya

Tutup

Vox Pop

Ambisi Pribadi Vs Kehormatan Bangsa

27 Agustus 2010   01:32 Diperbarui: 26 Juni 2015   13:41 107
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bulutangkis. Sumber ilustrasi: PEXELS/Vladislav Vasnetsov

Ternyata Negara2 tetangga kita belajar banyak dengan Indonesia, atau lebih tepatnya presiden RI, terutama dalam hal memposisikan diri sebagai yang teraniaya....

Lihat saja, Indonesia yang dilecehkan kok bisa mereka balik merasa dilecehkan..??? apa yang rakyat Indobesia lakukan belum setimpal dengan yang mereka lakukan terhadap Indonesia !!!! adalah wajar rakyat Indonesia menghujat, karena tidak ada pemimpin Indonesia yang berani menghujat negara yang menahan petugas resmi yang sedang melakukan tugasnya dan diperlakukan seperti maling ayam.

Namun apabila ditarik lebih jauh...strategi ini sering digunakan oleh presiden Indonesia untuk memancing musuh2 politiknya bereaksi negatif dan beliau akan tampak sebagai sosok cemerlang yang bersih dan suci ditengah belantara yang penuh semak tajam dan berlumpur....he..he..jadi penyair nih dikit2.

Tapi menghadapi hal ini, saya yakin presiden Indonesia sudah paham betul dengan politik pencitraan ini dan kita pada akhirnya akan melihat presiden Indonesia akan tampil sebagai dewa penyelamat, yang akan mengangkat harkat dan martabat presiden sebagai pribadinya demi ambisi yang lebih tinggi dari sekedar presiden RI.....mudah2an presiden RI tidak melupakan juga harkat dan martabat negara Indonesia....harapan apakah engkau akan menjadi hanya sekedar harapan???

Wahai rakyat Indonesia...perang urat saraf...perang urat kawat...sama menghabiskan energi...namun demi kehormatan bangsa dan negara nyawapun kami persembahkan

Wahai negara tetangga...janganlah pernah menghina kami...lihat dirimu sendiri, apakah sudah pantas menghina...atau justru dirimu memang pantas kami hina...????

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Vox Pop Selengkapnya
Lihat Vox Pop Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun