Sejak lama saya curiga, budaya ikut mempengaruhi kekalahan-kekalahan bangsa Indonesia.
Contoh yang masih hangat adalah beberapa kemengan PSSI baru-baru ini. Sulit untuk dibantah, kemenangan manis ini disumbang oleh peran penting Irfan Bachdim, Christian Gonzales dan pelatih Alfred Ridl. Mereka bekerja dengan profesional. Barangkali bagi Irfan dan Gonzales, ditambah dengan cinta -- bekerja karena cinta Indonesia.
Saya ingin secara jelas mengatakan, saya menyukai budaya "bule", dalam bekerja. Irfan, Christian dan Alfred adalah orang yang cukup memberi contoh itu: tenang di depan gawang lawan, tidak egois, dan disiplin. Bandingkan dengan budaya Indonesia : mau menang sendiri (lihat di jalan raya), haus sanjungan (lihat infotainment), tidak tertib (gayus?).
Tentu saja banyak bule yg bodoh. Tentu saja banyak orang Indonesia yg tdk menderita inferiority complex, seperti saya. Tetapi sungguh, saya punya dugaan kuat, budaya profesional di Indonesia masih jauh.
Kalau ada hal baik dari orang lain, kenapa takut kita tiru?
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H