Mohon tunggu...
Adhe Iman
Adhe Iman Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Suka dengan olahraga

Selanjutnya

Tutup

Bola

Taklukkan Borussia Dortmund di Final Liga Champions, Real Madrid Resmi Mengukuhkan Dirinya Menjadi Penguasa Eropa

12 Juni 2024   20:44 Diperbarui: 12 Juni 2024   20:51 149
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Input sumber gambarPemain Real Madrid Vinicius Junior merayakan gol ke gawang Borussia Dortmund pada final Liga Champions di Wembley Stadium pada Ming/https://sports.sindonews.com/read/1388093/11/real-madrid-juara-liga-champions-20232024-1717272379

Semarang - Real Madrid berhasil menjadi juara Liga Champions musim 2023/2024 usai menaklukan Borussia Dortmund dengan skor telak 2-0 pada Minggu dini hari, 2 Juni 2024. Wembley Stadium, London, menjadi saksi sejarah bagi Real Madrid untuk mengangkat si Kuping Besar ke-15 kalinya serta menjadi perpisahan dan kenangan manis bagi Toni Kroos usai ia memutuskan gantung sepatu setelah pagelaran Euro 2024 selesai.  Kemenangan di final Liga Champions pada musim ini menasbihkan Real Madrid sebagai penguasa eropa karena telah memiliki trophy Liga Champions sebanyak 15 dan berhasil mencapai final Liga Champions ke enam kali dalam sepuluh tahun terakhir dan semuanya berakhir menjadi juara. Pelatih Real Madrid Carlo Ancelotti atau biasa disebut "Don Carlo''  menurunkan skuad terbaiknya untuk menghadapi Borussia Dortmund. Don Carlo melakukan 2 perubahan di skuadnya, yaitu memainkan Eduardo Camavinga di posisi dmf untuk menggantikan Aurelien Tchouameni yang cidera telapak kaki kala berjumpa Bayern Munich pada laga semifinal leg kedua serta memainkan Thibaut Courtois untuk menggantikan Andriy Lunin yang mengalami sakit flu. Dilansir dari Harian.disway.com, Don Carlo selaku pelatih Real Madrid menuturkan bahwa "Lunin sedang flu dan tidak bisa berlatih. Dia akan berangkat besok dan akan berada di bangku cadangan. Jadi Courtois akan menjadi starter''. Adapun pelatih Borussia Dortmund Edin Terzic memulai permainan dengan susunan pemain yang sama persis dengan tiga pertandingan terakhir Liga Champions.

Saat peluit babak pertama dibunyikan, kedua tim cenderung bermain aman. Real Madrid mengambil inisiatif dahulu yaitu melakukan penguasaan bola sambil menunggu momen yang tepat untuk menyerang ke pertahanan Dortmund yang terkenal solidnya. Sementara itu, Borussia Dortmund bermain bertahan menggunakan medium block sambil menunggu momen untuk melakukan serangan balik cepat ke jantung pertahanan Real Madrid. Terbukti, pada menit ke-14 Borussia Dortmund mendapatkan peluang emas melalui Julian Brandt usai mendapatkan umpan cantik dari Fuellkrug, sayang tembakannya masih jauh melebar dari gawang Courtois. Pemain Dortmund masih penasaran bagaimana rasanya membobol gawang Courtois. Tak lama setelah itu, Dortmund mendapatkan peluang emas 24 karat melalui Karim Adeyemi usai memanfaatkan umpan terobosan dari Hummels dan lolos dari jebakan offside pemain Madrid. Ia lalu menggiring bola melewati Courtois, namun gagal mengontrol bola dengan sempurna. Tendangan mendatarnya masih mampu diblok Carvajal. Berselang dua menit kemudian, giliran Fuellkrug mendapatkan peluang emas di dalam kotak penalti usai menerima bola terobosan dari Adeyemi, sayang bola masih membentur mistar dari gawang dari Courtois.

Pada menit ke-40 Sabitzer mencoba melakukan shoot ke gawang Courtois, namun sepakan kerasnya itu berhasil ditepis. Usai banyak peluang yang didapatkan oleh Dortmund tadi, laga berjalan santai dengan Real Madrid menguasai ball possesion hingga akhir babak pertama sebesar 64 persen berbanding 36 persen milik Borussia Dortmund. Statistik babak pertama menunjukan bahwa Borussia Dortmund lebih superior dibanding Real Madrid sebab data menunjukan bahwasanya total shoot yang dihasilkan Dortmund yaitu 8 dengan 3 on target dan 2 big chance. Sedangkan statistik Real Madrid hanya menghasilkan total shoot 2 serta 0 on target dan 0 big chance.

Pada babak kedua, Don Carlo melakukan perubahan taktik dengan meningkatkan intensitas menyerang melalui skema highpress nya. Baru empat menit berjalan, Los Blancos memiliki peluang lewat tendangan bebas Toni Kroos. Kiper Dortmund, Kobel berhasil menepis bola yang mengarah ke pojok kiri atas gawang. Peluang itu berbuah tendangan sudut untuk Madrid. Babak kedua berjalan sengit dan saling bermain terbuka hingga menghasilkan banyak peluang untuk kedua tim. Pada menit ke-62 setelah melalui skema serangan balik, Dortmund melancarkan serangan lewat Karim Adeyemi dan melepaskan umpan silang ke kiri jantung pertahanan madrid dan berhasil ditanduk oleh Fuellkrug, namun lagi-lagi Courtois bermain gemilang dan bola sundulan Fuellkrug berhasil ditepisnya. Meskipun diserang tujuh hari tujuh malam oleh Borussia Dortmund, namun pemain Real Madrid tidak panik dan tetap bermain tenang dalam menjalankan taktinya dengan baik.

Edin Terzic selaku pelatih Dortmund merasa geram karena serangan Dortmund dari babak pertama hingga pertengahan babak kedua tidak ada yang membuahkan gol, maka ia melakukan pergantian pemain. Ia memasukkan Marco Reus menggantikan Karim Adeyemi untuk mempertajam lini serang dan berharap finishing Dortmund bisa lebih klinis. Pengalaman tidak bisa membohongi permainan, terbukti pada menit ke-74 justru Real Madrid lah yang mampu unggul dulu melalui skema tendangan pojok Toni Kroos dan disambut heading cantik Carvajal hingga Kobel tak mampu menepisnya. Real Madrid unggul 1-0 atas Dortmund.

Usai unggul 1-0, Madrid tak mengendorkan serangannya, justru meningkatkan serangannya melalui highpress. Sepuluh  menit berselang, Jude Bellingham mendapatkan bola sedekah usai Ian Maatsen salah melakukan passing. Tanpa pikir lama, Jude yang melihat temannya, Vinicius berada disisi kanan pertahanan Dortmund tanpa pengawalan, ia langsung memberikan umpan manis ke Vini. Tidak menyia-nyiakan peluang, Vini mencetak gol kedua bagi Real Madrid sekaligus kill the game. Real Madrid unggul 2-0 atas Borussia Dortmund. Dortmund sempat mencetak gol pada menit ke-87 lewat sundulan Fuellkrug memanfaatkan umpan lambung dari Mallen. Namun, gol itu dianulir setelah hakim garis menilai ia sudah berada dalam posisi offside. Skor ini bertahan hingga babak laga berakhir. Hal ini membuat Real Madrid merajai UCL atau Uefa Champions League. Sepanjang laga, Dortmund memberikan perlawan yang berarti kepada Madrid, namun lagi-lagi pengalaman yang matang tak bisa membohongi.

Dengan hasil final ini menunjukan bahwasanya Real Madrid benar-benar menjadi penguasa eropa karena telah menjuarai UCL ke-15 serta menaklukan tim-tim raksasa dari negara lain. Real Madrid juga mencatatkan rekor tak terkalahkan sama sekali dalam pertandingan Liga Champions musim 2023/2024. Kemenangan ini menegaskan posisi Real Madrid sebagai tim yang paling sukses di Eropa. Dengan gelar ke-15, Los Blancos telah menunjukkan keseriusan dalam mencapai tujuan mereka sebagai penguasa sepak bola Eropa. Mungkin bagi tim-tim lain yang masih penasaran bagaimana caranya bisa juara Liga Champions, mungkin bisa bertanya-tanya sama Real Madrid.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Bola Selengkapnya
Lihat Bola Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun