Mohon tunggu...
Ade Febriani
Ade Febriani Mohon Tunggu... Wiraswasta - Mentri keuangan, ahli gizi, head of cleaning, mentri pendidikan di rumah sendiri

Hobi : berjualan, koleksi buku anak, kuliner

Selanjutnya

Tutup

Lyfe

Aturan Main Bekerja

3 Agustus 2016   11:32 Diperbarui: 3 Agustus 2016   11:44 47
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

“Kalau hidup sekedar hidup, babi di hutan juga hidup. Kalau bekerja sekedar bekerja, kera juga bekerja” Buya Hamka.

Begitulah bunyi pepatah dari Buya Hamka.

Ini bukan sekedar pepatah, namun pepatah ini punya seribu makna dan dengan tujuan agar manusia sebagai khalifah di muka bumi tidak hanya bersantai ria. Tapi, bekerjalah dengan sepenuh hati tanpa memikirkan ego diri.

Begitu banyak orang yang bekerja, namun banyak juga yang tidak mengambil manfaat atau ilmu yang dipelajarinya. Jadi, bekerja hanya untuk mencari uang dan tidak memanfaatkan ilmu yang dipelajari untuk investasi masa depan.

Berikut kisah singkatnya…

Seorang pemuda, baru lulus kuliah yang belum punya pengalaman bekerja langsung diterima di perusahaan A. Suatu ketika, teman yang satu ruangan dengan pemuda tersebut (sebut saja si ijah) menegurnya bahwa menyolokkan kabel usb dari handphone ke computer itu tidak boleh karena khawatir tersebar virus baik dari computer ke handphone atau sebaliknya. Si pemuda tersebut dengan santai menjawab “oh, memang tidak boleh ya? Tidak ada peraturannya kok?”. Si ijah selanjutnya diam karena merasa bahwa si pemuda sudah masuk kerja lebih dulu darinya, walaupun si ijah ini sudah punya pengalaman kerja di perusahaan lain.

Si ijah pun sering melihat si pemuda ini mendownload komik lalu disimpan ke handphone-nya. Tidak munafik memang, si ijah juga membuka situs belanja online.

Dan sebulan setelahnya… Si pemuda dan si ijah ditegur oleh atasan mereka.

Atasannya berkata ke ijah bahwa ijah ketahuan sering buka situs belanja online.

Atasannya juga berkata ke si pemuda bahwa aktivitasnya yang membuka situs internet dan mendownload sudah jelas terlihat dan cukup banyak yang di download. Jika hal ini diketahui oleh manager IT, akan fatal akibatnya. Dan akibat dari ini, aktivitas mencolok ke computer sudah tidak diperbolehkan dan tidak diberi akses (jadi walaupun dicolok, tidak terbaca oleh computer).

Si ijah dan si pemuda pun setelahnya tidak bisa membuka internet karena tidak dibuka akses. Suatu ketika bisa dibuka kembali situs internet oleh si ijah dan pemuda tersebut karena terkait pekerjaan.

Ulah si pemuda tidak sampai disitu saja.

Pada saat meeting dengan anak si pemilik perusahaan, si pemuda tidur!

Beberapa bulan setelahnya pun si pemuda tidur di ruang kerja yang didalamnya seruangan dengan atasannya! Tidurnya pun di jam kerja dan bahkan mendengkur (mengorok) dengan suara kencang!

Tapi atasannya tersebut cukup baik dan hanya didiamkan saja!

Dan terakhir… Si pemuda ini jualan produk dari tempatnya bekerja. Karena si pemuda tahu lebih dulu dari si ijah, maka si pemuda ini yang mengajarkan ke ijah.

Ijah dan pemuda pergi ke gudang penyimpanan produk yang akan dijual pada jam kerja. Atasannya pun menegurnya kembali bahwa tidak boleh keluar masuk kantor di luar jam kerja tanpa ijin.

Si ijah kesal karena selalu ditegur. Namun si ijah cukup dekat dengan teman di kantornya yang dari unit lain seperti unit gudang. Si ijah diajarkan oleh temannya yang dari unit gudang cara mudah mengambil produk yang akan dijual. Dan si ijah pun dengan mudah mendapat barang dibanding si pemuda karena si pemuda ini cukup kaku dalam pertemanan. Ada produk baru dan ada kenaikan harga saja si pemuda tidak tahu.

……………

Pelajaran yang bisa diambil adalah..

Pertama : Jangan sepelekan teguran dari orang sekitar kita walaupun usianya lebih muda atau jabatannya dibawah kita. bukan berarti mereka tidak tahu apa-apa.

Kedua : Jagalah sikap sopan santun kita di tempat kerja. Jangan karena di tempat kerja saat ini punya atasan yang baik dan tidak “bossy”, jadi kita bersikap seenaknya. Jangan salah artikan kebaikan seseorang untuk disikapi dengan seenaknya. Karena belum tentu di tempat kerja yang lain punya atasan yang baik seperti itu. Walaupun sudah menjadi karyawan tetap di tempat kerja saat ini, tidak bisa dipungkiri bahwa karma akan terjadi pada diri sendiri. Hingga akhirnya suatu saat akan merasakan ada orang yang bersikap seenaknya kepada kita.

Ketiga : Merugilah kita jika kerja tapi tidak bisa mengambil dan mengembangkan ilmu yang didapat dari tempat kerja. Jalinlah pertemanan yang baik dan hangat dengan teman kerja. Selalu tebarkan kebaikan tanpa mengharap imbalan. Dan ikutilah aturan main dimanapun anda berada.

Semoga kisah ini bisa menginspirasi buat teman kompasiana!

Salam hangat!

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun