Mohon tunggu...
Muhammad Farid
Muhammad Farid Mohon Tunggu... Relawan - Pegiat Literasi

Relawan dan Pegiat Literasi; Founder: Perpustakaan Berjalan Kaohsiung; Author: Ruang Kontemplasi (2017); e-mail: adhefarid@gmail.com

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

Cerpen | Jangan Hanya Lihat Covernya

14 Juni 2016   21:37 Diperbarui: 15 Juni 2016   04:26 149
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Foto: Jangan Hanya Lihat Covernya, Sumber: www.anneahira.com

Forum tahunan marketing kali ini begitu ramai, hampir seluruh perwakilan setiap kota hadir. Dengan antusias, peserta mengikuti seluruh rangkaian acara. Menghadirkan beberapa pembicara yang telah sukses berkiprah dalam dunia pemasaran. Di baliho dengan design yang menarik menampilkan foto para pembicara yang akan berbagi kiat sukses untuk menarik simpati konsumen.

Seorang anak muda berpenampilan sederhana dengan kemeja lengan panjang dilipat, namun tidak mengurangi kharismanya sebagaileader. Berlari kecil menuju ke panggung, setelah MC mempersilahkan untuk berbagi pengalaman di forum tahunan ini. 

Dia mengatur posisi mic yang ada di podium sambil memperhatikan audiens. Mengucapkan salam, memberi penghormatan kepada Tuhan dan Nabi sebagai suri teladan. Menyapa audiens dengan ramah dan  menyampaikan apresiasi kepada pihak-pihak yang menjadi sponsor kegiatan

"Rekan-rekan sekalian, perkenankan saya untuk berbagi kisah hari ini. Mungkin di forum ini pernah mendengar ataupun mengalaminya langsung, namun izinkan saya untuk menyampaikan bahwa kisah ini pengalaman saat menjadi sales di salah satu perusahaan di kota ini".

Setiap hari mengadakan briefing, untuk mengevaluasi aktivitas  kemarin dan rencana hari ini. Dengan harapan, saat turun ke lapangan nantinya kendala-kendala yang dihadapi bisa diselesaikan dengan baik.

"Hari ini kita akan menyusuri satu kompleks perumahan di kota ini", sambil menunjuk peta yang ada di ruang rapat,  supervisor  memberi arahan. "Tim akan saya bagi menjadi dua, tim satu di pimpin bapak Rizky dan tim dua di pimpin bapak Dwi". Teman-teman yang bekerja saat itu terdiri dari sebagian mahasiswa yang bekerja part time dan yang lainnya alumni SMA dan perguruan tinggi. Mereka bekerja bersama dalam tim dan  tidak memandang latar belakang pendidikan, 

Selepas briefing teman-teman bergegas, untuk menyusuri lokasi yang dimaksud. "Kami berjalan dari rumah ke rumah menyusuri sebuah kompleks perumahan. Melihat beberapa kondisi rumah dan mobil yang terparkir di depan, sepertinya ini calon konsumen kami yang akan berminat karena secara ekonomi lumayan mapan".  

Satu persatu rumah tersebut kami datangi, menjelang pukul 16.30 kami bertemu di ujung jalan perumahan. Saling bertanya, apakah sudah ada calon konsumen yang berminat berlangganan. Dari bahasa tubuh, nampak bahwa tidak menggembirakan. Tak satupun memberikan respon positif untuk berlanggan. Mereka lebih banyak mengungkapkan kata "tidak" seperti iklan salah satu partai, saat kampanye beberapa tahun silam. "Pemilik rumah tidak ada, lagi keluar kota", ungkapan lain yang sering kami dengar.

Tepat di depan kami berdiri, nampak satu rumah yang beda dari lainnya. Sepertinya rumah ini belum direnovasi, kondisinya masih sama saat serah terima dari developer. "Sepertinya ini calon konsumen kita yang akan closing", Rizky memberi semangat. "Sudahlah pak, yang rumahnya bagus dan ada mobil terparkir di garasi aja menolak kita, apalagi yang ini". ungkapan pesimis dari anggota tim. 

"Kita coba aja", menuju ke arah rumah tersebut sambil menarik tangan anggotanya. "Assalamu alaikum, selamat sore", dari dalam rumah menjawab "waalaikum salam, siapa yah ada yang bisa saya bantu". "Perkenalkan nama saya Rizky, dari perusahaan Transformasi Agency ingin berbagi informasi kepada bapak tentang produk kami. Bia berkenan saya meminta waktu Bapak beberapa menit. Sambil berpikir sejenak, "Oh iya silahkan masuk".

Dalam prosesnya, Rizky menjelaskan manfaat produk dan layanan purna jual yang akan diterima. Walhasil pemilik rumah berminat menjadi pelanggan dan meminta besok untuk diantarkan produknya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun