kesehatan dengan baik. Menggunakan masker, menjaga jarak, dan mencuci tangan atau mamakai hand sanitizer.
Saya dan keluarga selalu berusaha disiplin melaksanakan protokolPada bulan Desember lalu, beberapa rekan di kampus  terkonfirmasi positif dan berdampak pada penutupan kampus sementara. Saya berinisiatif Rapid test antigen di sebuah klinik di Kota Makassar dan hasilnya negatif.
Selanjutnya pada tanggal 19 Januari 2021 saat tim relawan UNM akan berangkat ke Sulawesi Barat membawa bantuan korban gempa. Pimpinan UNM ingin memastikan bahwa tim yang berangkat harus bebas virus COVID-19. Kamipun harus melalui Rapid test antigen dan hasilnya negatif.
Selalu saja waspada karena tetap melakukan aktivitas di luar rumah. Apatah lagi khawatir akan berdampak bagi istri dan anak-anak.
Ikhtiar untuk menjaga diri dari virus COVID-19, akhirnya jebol juga. Setelah menerima hasil Swab test tertanggal 8 Februari 2021, dinyatakan terkonfirmasi positif COVID-19 bersama Istri dan anak-anak.
Beberapa keluarga dan sahabat bertanya "kapan dan di mana terinfeksi?" atau "apa gejalanya?"
#2 Terpapar Virus.
Catatan:
Bagi keluarga dan sahabat yang berinteraksi langsung dengan kami, mohon maaf yang sebesar-besarnya bila membuat khawatir.
Insya Allah mulai masa recovery, pasca sakit demam (pemeriksaan dokter tidak ada gejala yang mengarah ke COVID-19).Â
Saya tetap menerapkan protokol kesehatan. Namun bila ada yang khawatir terpapar, silahkan isolasi mandiri dan melakukan Rapid test antigen.
Saat ini kami sekeluarga isolasi mandiri di rumah. Mohon doanya semua, agar kami bisa melalui fase ini.
Tulisan ini telah dipublikasikan di FB saya.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H