Mohon tunggu...
Muhammad Farid
Muhammad Farid Mohon Tunggu... Relawan - Pegiat Literasi

Relawan dan Pegiat Literasi; Founder: Perpustakaan Berjalan Kaohsiung; Author: Ruang Kontemplasi (2017); e-mail: adhefarid@gmail.com

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Makanan Halal, Tantangan Mahasiswa Muslim Kuliah di Taiwan

13 Juli 2019   13:37 Diperbarui: 13 Juli 2019   15:22 52
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Gambar Menu Vegetarian Food (Dokpri)

Tantangan melanjutkan studi di kota Kaohsiung - Taiwan untuk mendapatkan makanan yang "halal". Beberapa rumah makan telah tersedia makanan halal, namun letaknya hanya di kawasan yang sering dikunjungi warga Indonesia atau di Mesjid.

Akses dari kampus menuju ke lokasi tersebut membutuhkan waktu sekitar 30 - 60 menit tergantung letak kampus masing-masing. Dengan harga yang relatif "agak berat" bagi kantong mahasiswa. Untuk berkunjung seminggu sekali, insya Allah bisa untuk melepas kerinduan masakan khas Indonesia.

Bagi yang tinggal di apartemen yang tersedia dapur tentunya dapat memasak dan mengolah makanan sendiri sesuai selera.Namun bagi yang tidak tersedia dapur, harus menyesuaikan diri dengan keadaan.

Untuk mendapatkan daging mentah (ayam, sapi, atau kambing) halal tersedia dijual di Mesjid Kaohsiung setiap hari Jum'at. Atau dapat mengunjungi "Carrefour" untuk mendapatkan daging halal, namun dengan harga yang relatif lebih mahal.

Vegetarian food, menjadi menu pilihan mahasiswa Muslim yang lokasi kampus berjauhan dengan warung halal masakan Indonesia yang berada di Kaohsiung Main Station. Satu porsi vegetarian food yang berlokasi di belakang kampus NKUST (Chien-kung campus, dengan harga NT. 40 - 60 (Rp. 18.000 - 27.000) sesuai dengan kantong mahasiswa yang kuliah di Taiwan.

Beberapa rumah makan telah menyediakan makanan halal dengan mencantumkan logo halal di depan rumah makannya. Proses sertifikasi halal, dilakukan secara ketat oleh majelis ulama yang berkedudukan di kota Taipei.

Bersyukurlah dengan proses yang kita jalani, untuk memetik pemelajaran bahwa setiap orang punya tantangan yang berbeda dalam ruang dan waktunya masing-masing.

Xie xie ni.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun