Minggu, 26 Mei 2019, di tengah padatnya aktivitas di kampus atau tempat kerja selama seminggu, mereka memilih berakhir pekan dengan kegiatan bermanfaat bagi sesama. Diskusi dan buka puasa bersama relawan Perpustakaan Berjalan Kaohsiung (PBK).
Minggu ke-2 dan ke-3 setiap bulannya, menjadi pilihan menyesuaikan kehadiran sahabat-sahabat Pekerja Migran Indonesia (PMI) ke Kaohsiung Main Station. Panas, hujan dan angin tidak menjadi halangan untuk memberi manfaat bagi sesama.
Semangat dan komitmen untuk berjuang menebar budaya literasi di kota Kaohsiung dan sekitarnya. Walaupun semuanya aktif kuliah atau bekerja, Insya Allah akan meluangkan waktu minimal sekali dalam sebulan untuk mewakafkan dirinya berkonstribusi di dunia literasi.
Sejak merintis PBK bersama Sima Ting Kuan WU dan Ayub Angga Direja tanggal 14 Agustus 2016 silam, tak pernah membayangkan bahwa PBK akan eksis dan diterima dengan hangat oleh seluruh masyarakat Indonesia di Kota Kaohsiung dan sekitarnya. Berjuang bersama Tim Relawan PBK menebarkan semangat baca buku terkhusus sahabat-sahabat Pekerja Migran Indonesia (PMI). Suka, duka, bahkan terkadang hinaan dan fitnah kerap menerpa. Namun PBK tetap eksis memberikan layanan kepada sahabat tercinta.
PBK tidak sekedar memberikan layanan baca buku di lapak dan pinjam buku gratis. Kami juga mengadakan diskusi, bedah buku, sharing budaya lintas bangsa, buka puasa bersama, konsultasi gratis dan lainnya menjadi ragam layanan untuk menyatukan anak bangsa yang lagi berjuang di bumi formosa.
Dukungan yang terus mengalir dari istri terkasih Bunda Andi Nomba Haerani, anak-anak tercinta Karin Az-Zahra, Muhammad Kadzim, dan Sophia Fatimah. Selalu menemani buka lapak dan berbagi kisah bersama tim relawan selama mereka tinggal di Kaohsiung tahun 2017-2018.
Setelah sekian lama mencari sosok yang tepat untuk melanjutkan perjuangan di PBK. Alhamdulillah, sore itu tim relawan mengadakan musyawarah dan proses regenerasi di PBK berlangsung. Saudara Ahmad Sirojuddin dipilih secara aklamasi sebagai Ketua/Koordinator Tim Relawan PBK. Selamat berjuang saudaraku, Insya Allah PBK akan semakin maju dan dicintai masyarakat Indonesia di Kaohsiung dan sekitarnya.
Selama proses pengabdian dari 2016 hingga 2019. Permohonan maaf kami haturkan, apabila dalam proses memberikan layanan dan berinteraksi kepada sahabat-sahabat PBK, masyarakat Indonesia dan Taiwan, ada kekhilafan atau hal yang kurang berkenan dari saya pribadi dan tim relawan PBK.
Terima kasih kami haturkan kepada donatur, sesepuh Bapak Zainal Abidin, Brillian Time Library, Ibu Wati Tai-Ind (Tai-Ind Agency), Ibu Tania Roos, PPI Taiwan, PPI Kaohsiung, PPI NKUAS/NKUST, IWAMIT, PCINU Ranting Kaohsiung, Depsus, Ibu Kartika Dewi (IDN Taiwan), Bapak Robby(KDEI Taipei), organisasi pelajar atau PMI, dan semua pihak-pihak yang telah berkonstribusi membantu kami di PBK.
Terkhusus kepada founder Sima Ting Kuan WU, Ayub AnggaDireja dan tim relawan PBK: Lin Titi, Ida Roya, Riska Bokings, Faradillah Amalia Rivai, Sailawati Yusuf, Vina Dinuka, Jaka Sastrawan, Andry Settya Wati, Abdul Manab Ajah, Ahmad Sirojuddin, Unu Rasyanne, Nissa, Linda Setiawan, Efendi S Wirateruna, Hasan, Doni, Andito, Cikal Kessy, Wika dan Savina. Serta tim yang tidak bisa saya sebutkan satu persatu, terima kasih telah mendedikasikan waktu, pikiran dan tenaga membantu buka lapak, menebar budaya literasi. Mohon maaf bila ada kekhilafan saat kita bersama di PBK. Semoga Tuhan Yang Maha Esa membalas kebaikan sahabat-sahabat semua.