Kurun waktu tahun 2000-2010 dulu penulis pernah bekerja di daerah Mangga Dua, Jakarta Pusat. Jalan Pangeran Jayakarta itu tetanggaan sama Mangga Dua, 10 tahun melewati jalan yang sama tentu hapal banget dengan kondisi daerah tersebut... salah satunya adalah Banjir.
Yup sepanjang jalan Pangeran Jayakarta itu setiap hari pasti ada genangan air, tingginya tergantung air laut (karena lokasi ga seberapa jauh dari Teluk Jakarta), jika tinggi orang akan terbiasa dengan kata-kata air laut pasang.
10 tahun bukan waktu yang sebentar, ada suka duka tentunya..kebanyakan duka sepertinya, mulai dari Macet yang memang sangat luar biasa padat, Banjir jika musim hujan dengan air yang sangat hitam dan berbau. Awal bekerja masih kere (saya loh yach) jadi Saya naik angkutan umum sampai 3x turun naik, lama-lama bisa kebeli motor, Saya tuh sukanya pake sepatu sneaker walhasil selalu kebasahan jika melewati Jalan Pangeran Jayakarta. Di depan Hotel Dusit ( sekarang Le Granduer)Â Mangga Dua Mall, bila hujan dengan intensitas deras sebentar saja pasti sudah banjir, paling parah yang saya alami itu setinggi lutut, Tinggi badan Saya itu 162cm.
Sebenarnya Saya masih suka sesekali ke daerah tersebut tapi tidak pernah hujan mengingat panjangnya musim kemarau di Jakarta. Tapi ga pernah saya lihat lagi ada genangan air di jalan Pangeran Jayakarta, Dan kemarin Saya ke Mangga Dua Mall untuk membeli beberapa aksesoris komputer, sampai jam 16.30 sore masih di lantai 4 Toko Universal tempat biasa beli barang.
Tetiba terdengar suara keras dari atap paling atas, semua mendengar dan langsung bilang HUJAN..semakin lama semakin keras berarti hujan memang sangat deras. Saya ada bertanya ke karyawan toko, Mangga Dua masih banjir? Mereka kompak jawab Enggakkkk..kan ada Om O'ok ( Ahok Maksudnya ) sambil senyum-senyum, kalopun ada banjir selepas hujan berhenti biasa langsung kering/surut ga sampe tergenang lagi mereka melanjutkan.
Jam 17.30 Kami turun ke lantai 1 untuk tujuan pulang ke rumah, masih gerimis..sambil menunggu reda dan menunggu Adzan Magrib kami duduk-duduk santai sambil makan es krim, Magrib kamipun keluar untuk Sholat dulu di Masjid sebelah Hotel. Ajaib ga ada genangan air di area parkiran Mall, sampai keluar ke depan Masjidpun ga ada genangan air padahal tadi hujan luar biasa deras. Usai Sholat kami bergegas karena takut macet..menyusuri sepanjang Jalan Pangeran Jayakarta lagi-lagi tak ada tuch genangan air..Macetpun biasa saja, masih bisa lah melaju.
Siapapun pemimpin Jakarta yang merasakan dampaknya adalah warga Jakarta sendiri, bukan warga daerah lain (yang suka nyinyirin Pemimpin kami..lah warga Jakarta juga bukan sih). Bertahun-tahun baru kini merasakan perubahan itu, ga ada lagi alasan air laut pasang..bla..bla..bla..
Maju terus Ahok untuk Jakarta yang lebih baik.
Tak ada satupun photo yang bisa saya ambil karena langit juga sudah begitu gelap... Â
Â
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H