Dalam perjalanan inilah saya melihat beberapa anak-anak bermain bola kaki dengan bertelanjang kaki di jalan, di pekarangan rumah orang yang tidak ditempati padahal pagarnya tinggi sehingga mereka harus loncat satu persatu seperti maling sambil tengok-tengok sekeliling hihihi, di parkiran gudang beras terbesar yang tidak sedikit truk lalu lalang disana, dan di terminal. Mereka yang di jalan ini memang daerah tempat tinggalnya belum ada RPTRA, contohnya di daerah tempat saya tinggal juga belum ada (Rawamangun dan sekitarnya) koreksi saya apabila salah.
Sepakbola memang menjadi olahraga atau permainan favorit bagi anak negeri dan jutaan orang. Tetapi bila bermain tidak pada tempatnya tentu akan membahayakan bagi mereka sendiri, tertabrak misalnya atau kaki terluka tergores aspal karena mereka tidak menggunakan sepatu, dan bola yang menggelinding kesana kemari untuk diperebutkan itu tak segan-segan juga akan mampir ke jendela rumah-rumah sekitar…praaaannnggg, pecahlah sudah, sudah barang tentu sang pemilik jendela akan nyap-nyap dan minta ganti rugi kepada anak-anak yang bermain.
Anak Rusun Hebat
Jam 3 sore satu persatu anak-anak rusun mulai berdatangan ke lapangan yang ada di RPTRA CIBESEL (Cipinang Besar Selatan) lokasi berada dalam satu area dengan rusun, bocah-bocah belia itu rerata kelas 3 sampai 4 SD, bersiap untuk melakukan permainan bola kaki, mereka menyebutnya futsal, beberapa anak melakukan pemanasan dengan teman lainnya, yang lain duduk-duduk sambil menunggu teman lainnya berdatangan, ada juga yang sibuk jajan terlebih dulu. Saya agak terkejut juga ternyata mereka memang niat betul, sebab hampir semuanya memakai kaos jersey kesayangan mereka, memakai sepatu bola/futsal, tak ada yang bertelanjang kaki. Saya ikut bergabung sok kenal dengan mereka sembari melakukan kegiatan memotret, mereka santai dan cuek dengan kegiatan saya, tetap asik ngobrol…Jangan salah obrolan mereka cukup berat, yang mereka obrolin saat itu kekalahan PSG kontra Barcelona yang baru saja disiarkan malam hari di statsiun TV. Lagi-lagi saya memotong pembicaraan mereka, saya bertanya ke mereka “pernah gak kalian bertanding? Di jawab dengan serentak dan kompak Pernah Bu..lawan SD sebelah tapi belum menang, kami seri, saya lanjutkan dengan kata-kata tidak masalah kalau kalian terus latihan suatu saat pasti menang”. Setelah kumpul semua mereka langsung bermain dan saya menontonnya. Mereka kelihatan sangat gembira, di depan rusun saya lihat juga anak lainnya yang kira-kira seumuran 14 tahun menggunakan seragam pencak silat, entah usai latihan atau baru akan mulai, tapi yang dituju oleh mereka area bermain ayunan…mungkin sudah selesai berlatih, saya terlalu focus dengan yang dilapangan futsal.
RPTRA Membantu Anak-Anak Sedikit melupakan Gadget
Dalam pengamatan saya beberapa lalu itu ketika melihat anak-anak bermain tak satupun ada anak yang sibuk dengan gadget mereka, biasanya mereka selalu tak pernah lepas dari gadget, sepanjang hari terus-terusan “menunduk”. Semoga anak-anak bisa membagi waktu mereka dengan baik mulai dari sekarang, kapan waktu belajar, bermain dan menggunakan HP. Tapi bila anda ke kawasan RPTRA Kalijodo hampir semua anak-anak muda sibuk dengan gawai mereka untuk berselfie ria di area mural art, soal eksis anak muda memang jagonya. Di kawasan Kalijodo sendiri saya tak menyangka betapa antusias warga sekitar dan beberapa diantaranya juga dari daerah lain begitu tinggi, di hari sabtu dan minggu menjadi lautan manusia, menjadi bukti tidak hanya anak-anak tapi semua warga Jakarta memang butuh tempat hiburan yang murah meriah.
RPTRA memang rencananya akan segera dibangun kembali di 200 titik wilayah Jakarta, semua masih dalam proses, semoga segera selesai pembangunannya. Karena kasihan bila melihat mereka bermain bukan pada tempatnya, buat anak-anak mungkin tidak masalah, karena anak-anak tetap anak-anak, dimanapun mereka bermain, menantang bahaya atau tidak tetap riang gembira. Jangan abaikan mereka, berilah ruang fasilitas yang memadai karena bisa jadi merekalah the next Bambang Pamungkas yang akan mengaharumkan nama Indonesia di kancah persepakbolaan dunia, atau bahkan mungkin menggantikan Lionel Messi menerima tropi Ballon d’or., Mungkin juga atlet sepeda atau Skate Board lahir dari kawasan Kalijodo.
Never say Never….