Mohon tunggu...
Adhe Putri Mursidi
Adhe Putri Mursidi Mohon Tunggu... Lainnya - Never stop to learn

Mahasiswa PGSD UNY 2019

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Pilihan

Pelaksanaan Pembelajaran Daring di Madrasah Ibtidaiyah Negeri 12 Gunungkidul

16 Desember 2020   17:11 Diperbarui: 19 Desember 2020   16:55 208
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Tugas yang dikerjakan oleh siswa dan dikirimkan melalui Whatsapp Group 

Adanya pademi Covid-19 pada tahun 2020 telah memberikan dampak yang luar biasa hampir pada semua bidang, tak terkecuali pada bidang pendidikan. Dengan adanya pandemi Covid-19 ini telah membuat proses pembelajaran yang semulanya telah berjalan dengan baik menjadi berubah total dan beralih ke pembelajaran jarak jauh dan tentunya harus menerapkan protokol kesehatan yang berlaku. Dalam keadaan seperti ini, peran guru pun masih tetap harus melaksanakan kewajibannya sebagai seorang pengajar, di mana guru harus memastikan setiap siswa dapat memperoleh informasi dan ilmu pengetahuan yang sesuai dengan tujuan pembelajaran. Tentunya dengan adanya pandemi Covid-19 ini juga berpengaruh pada landasan pendidikan yang ada di sekolah yang awalnya telah dijalankan dengan baik kemudian berubah dan memberikan dampak yang signifikan.

Selama pandemi Covid-19, pelaksanaan pembelajaran di Madrasah Ibtidaiyah Negeri 12 Gunungkidul telah menggunakan sistem daring agar materi dan pembelajaran dapat tersampaikan dengan baik dan dengan memperhatikan protokol kesehatan. Platform yang digunakan untuk menunjang pembelajaran di kelas satu Madrasah Ibtidaiyah Negeri 12 Gunungkidul adalah Whatsapp Group. Platform ini dipilih oleh Ibu Fitri selaku wali kelas dengan beberapa pertimbangan.  Yang pertama, kemudahan dalam mengakses Whatsapp, karena Whatsapp adalah media yang sering digunakan saat ini dan yang menggunakan adalah peserta didik yang harus mendapatkan bimbingan dari orangtua wali maka Ibu Fitri menggunakan Whatsapp sebagai sarana komunikasi, penyampaian materi, dan penugasan. Yang kedua, Kondisi sinyal yang tidak menentu dan keterbatasan kuota. Sehingga video conference seperti Zoom Meeting dan Google Meet tidak memungkinkan untuk digunakan peserta didik dalam pembelajaran. Dengan demikian, Ibu Fitri memutuskan untuk menggunakan Whatsapp sebagai platform pembelajaran selama pandemic Covid-19 di Madrasah Ibtidaiyah Negeri 12 Gunungkidul.

Saat memulai pembelajaran daring  bersama anak-anak, yang pertama perlu ditanyakan adalah keadaan siswa. Apakah siswa dalam keadaan sehat dan bagaimana keadaan keluarga serta lingkungan siswa. Setelah itu, Ibu Fitri mengawali pembelajaran dengan doa dan dilanjutkan dengan pemberian materi dan bahan bacaan yang dikirim melalui Whatsapp Group. Di akhir pembelajaran, guru memberikan penugasan yang harus dilakukan anak di rumah. Pertemuan diakhiri dengan motivasi. Motivasi yang diperoleh diantaranya: Saling mengingatkan untuk jaga kesehatan, saling menyemangati untuk semangat belajar, dan alokasi kegiatan ini 1 hari, namun tidak mengharuskan selesai dalam 1 hari.

Untuk keteraksanaannya landasan pendidikan SD di Madrasah Ibtidaiyah Negeri 12 Gunungkidul dapat dijabarkan sebagai berikut. Pada landasan filosofis, Ibu Fitri dapat mengemukakan hakekat pendidikan adalah usaha sadar untuk mengembangkan potensi atau eksistensi peserta didik yang bermasyarakat, berbudaya dalam tatanan hidup yang berdimensi lokal, nasional, dan global. 

Pada landasan teoritis, Ibu Fitria telah menjelaskan ada empat teori belajar yang digunakan selama pembelajaran antara lain Teori belajar Behavioristik, Teori belajar Kognitif, Teori belajar Konstruktivisme, dan Teori belajar Humanistik. 

Kemudian untuk landasan yuridis termuat dalam UU No.14 Tahun 2006 tentang Guru dan Dosen, pasal 10, serta Keputusan Direktur Jenderal Pendidikan Islam Nomor 3451 tahun 2020 mengenai Petunjuk Teknis Penyelenggaran Pembelajaran Pendidikan Agama Islam Di Sekolah Pada Masa Kebiasaan Baru. 

Pada landasan sosiokultural, Ibu Fitri tetap menerapkan kebiasaan yang baik seperti membiasakan memanggil dengan julukan mas atau mbak serta Membiasakan kegiatan Islami seperti sholat lima waktu dan sholat dhuha selama pembelajaran daring. Serta yang terakhir adalah landasan pedagogis, Guru telah menerapkan standar pendidikan abad 21 berupa active learning, student center, dan berorientasi pada proses. Guru selalu memperhatikan bagaimana pembelajaran yang dilakukan siswa selama berada di rumah, dibuktikan dengan pengiriman video atau foto dokumentasi dari orangtua siswa yang sedang menemani anaknya belajar.  

Dengan demikian Pembelajaran daring dan Landasan Pedidikan telah terlaksana dengan baik di Madrasah Ibtidaiyah Negeri 12 Gunungkidul. Namun, ada beberapa kendala selama pembelajaran seperti sinyal dan penguasaan materi yang harus diperhatikan agar terlaksananya pembelajaran yang maksimal selama pandemi Covid-19.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun