Rabu, 12 February 2014....
Saat itu cuaca terasa sangat panas dan tanpa sengaja saya mata saya terpaku melihat sosok pria bertopi yang tertunduk  diam,terpejam, tak bergerak didepan emper sebuah rumah besar, kakinya ia selonjorkan..... dan Sebuah gerobak bakso berwarna hijau bertuliskan  "Bakso Armada" ia biarkan parkir begitu saja didepannya...langsung saja saya merogoh ponsel yang selalu saya bawa kesana kemari dan mengabadikan moment tersebut...
Terlihat dengan jelas bahkan saat si bapak tertidur, beban yang ia bawa sangat banyak.... harus melangkah dari pagi hingga sore untuk menjajakan si bakso..... sepertinya tidur hanya satu-satunya cara yang ia tau untuk melepaskan sejenak beban tersebut... tapi beban tidak benar-benar pergi dari dirinya,karena masih  terlihat dengan jelas keletihan yang ia rasakan..... namun sepertinya ia menikmati waktu tidur yang sangat berharga tersebut
Terkadang saya merasa frustasi dengan keadaan yang saya jalani, merasa tidak puas dengan apa yang saya miliki, saya menghabiskan berjam-jam untuk mencari kepuasan dan kesenangan, padahal yang saya butuhkan hanyalah tidur sejenak, menenangkan hati dan pikiran dan Berterimakasih kepada Tuhan.
Tukang bakso yang tertidur adalah sebuah cerminan bahwa pada suatu masa , t kita bisa berhenti sejenak dan tertidur.... dan biarkan dunia berotasi disekeliling kita, nikmati saat tenang tersebut, dan biarkan beban tersebut melayang... dan ketika kita bangun kita siap untuk kembali mendorong gerobak kita masing-masing.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H