Mohon tunggu...
Adhariyanti
Adhariyanti Mohon Tunggu... Lainnya - S1 Pendidikan Ekonomi UPI

PPG Calon Guru Gel 2 Tahun 2024

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Analisis Asesmen dalam Kelas: Berpusat pada Perkembangan dan Kebutuhan Peserta Didik

23 Desember 2024   21:29 Diperbarui: 23 Desember 2024   21:34 36
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pendidikan. Sumber ilustrasi: PEXELS/McElspeth

Asesmen dalam kelas merupakan hal yang penting dilakukan untuk dapat memberikan kebermanfaatan dan umpan balik selama proses, awal, dan akhir pembelajaran. Asesmen diagnostik dapat berguna untuk memberikan guru gambaran mengenai kemampuan awal peserta didik melalui asesmen diagnostik kognitif, adapun asesmen diagnostik non-kognitif dapat menganalisis gaya belajar peserta didik, sehingga proses pembelajaran dapa disesuaikan dengan karakteristik yang beragam ini. Asesmen formatif bermanfaat untuk dapat memberi umpan balik selama proses pembelajaran dan gambaran mengenai perkembangan pengetahuan dan keterampilan peserta didik. Lalu asesmen formatif dilakukan pada akhir bab, tengah semester, dan akhir semester dapat memaparkan secara komprehensif pencapaian peserta didik terhadap tujuan pembelajaran.

Kali ini saya akan membahas mengenai analisis asesmen dalam kelas yang telah saya lakukan melalui observasi pada Praktik Pengalaman Lapangan I, pada mata pelajaran ekonomi kelas X - 7 di SMAN 28 Jakarta. Capaian pembelajaran ekonomi kelas X adalah fase E sebagai berikut:

Pada akhir fase E, peserta didik di Kelas X mampu merefleksikan kembali konsep kelangkaan dalam kehidupan sehari-hari. Peserta didik mampu membedakan dengan jelas antara kebutuhan (needs) dan keinginan (wants). Peserta didik mampu menyusun skala prioritas kebutuhan mulai dari kebutuhan primer, kebutuhan sekunder, dan kebutuhan tersier. Peserta didik memahami bahwa kegiatan ekonomi adalah suatu siklus yang terjadi dalam rangka upaya manusia untuk memenuhi kebutuhannya. Peserta didik memahami uang sebagai sumber daya yang perlu dimanfaatkan dan dikelola guna memenuhi kebutuhan saat ini dan merencanakan kebutuhan yang akan datang melalui perencanaan keuangan yang berbasiskan pemahaman atas berbagai manfaat produk keuangan perbankan maupun non- perbankan.

Tujuan pembelajaran yang ingin dicapai adalah pertama peserta didik mampu menjabarkan konsep skala prioritas, kedua peserta didik dapat mengidentifikasi skala prioritas, ketiga peserta didik dapat menggambarkan skala prioritas, dan keempat peserta didik dapat menganalisis kebutuhan dan keinginan dalam skala prioritas. Tentu saja materi ajar yang dijelaskan guru adalah skala prioritas. Jenis asesmen yang digunakan adalah asesmen formatif berupa penilaian sikap dan keterampilan, juga asesmen sumatif berupa penilaian akhir topik berupa ulangan harian.

Bentuk asesmen dalam kelas adalah unjuk kerja dan projek, juga observasi selama proses pembelajaran. Hal ini dilakukan guru dalam kelas dengan meminta peserta didik untuk membuat infografis atau video mengenai ilustrasi skala prioritas yang mereka rancang bersama dengan kelompoknya, mereka juga harus membuat detail dari tabel skala prioritas dari inforgrafis atau video yang mereka buat. Guru juga melakukan observasi untuk mengamati keterampilan peserta didik dalam kelompok juga saat presentasi. Terdapat pula asesmen formatif berbentuk soal tertulis berupa pilihan gandai dan uraian sebagai ulangan harian dengan menggunakan google form.

Asesmen formatif untuk menilai kinerja kelompok, karena perkembangan peserta didik untuk dapat mengembangkan kemampuan berpikir kritis, logis, dan sitematis dan kerja sama dalam kelompok, agar mereka dapat menyalurkan ide-ide bersama dalam memecahkan tugas. Ini dapat membantu anak slow learner yang berada di kelas tersebut dapat berbaur dan berkolaborasi dengan temannya. Asesmen sumatif yang guru buat telah sesuai dengan tahap peserta didik untuk usia remaja, dalam mengukur perkembangan pemahaman peserta didik dengan menggunakan penalaran dan kemampuan berpikir kritis, dengan adanya asesmen sumatif berupa ulangan harian dengan menggunakan google form agar mudah diakses oleh peserta didik, dan memberi gambaran komprehensif dari pencapaian tujuan pembelajaran yang telah diraih peserta didik ataupun kelemahan-kelemahan yang masih harus mereka perbaiki. Jadi, dapat dikatakan bahwa asesmen yang guru lakukan menunjukkan kesesuaian dengan tahapan perkembangan peserta didik.

Asesmen berupa projek yang beragam ini membebaskan peserta didik untuk membuat ilustrasi yang mereka inginkan sebagai seorang pelajar, artinya topik pembelajaran dan tugas yang diberikan dikaitkan dengan kehidupan sehari-hari peserta didik yang tentunya ini sesuai dengan latar belakang budaya dan cukup sesuai dengan karakteristik peserta didik. Karena luaran dari tugas kelompok ini berdiferensiasi (diferensiasi produk) walaupun penentuan infografis atau video ditentukan dengan teknik fishball. Ini berarti bahwa guru telah  mempertimbangkan aspek lingkungan budaya dan karakteristik peserta didik dalam menyusun asesmen.

Asesmen yang disusun guru telah menunjukkan relevansi dengan kemampuan peserta didik. Karena asesmen formatif telah sesuai dengan proses pembelajaran penilaian keterampilan pada sikap, presentasi, dan diskusi telah menunjukkan kesesuaian dengan kemampuan peserta didik. Penilaian sikap dilakukan guru dengan mengamati perilaku peserta didik selama diskusi atau presentasi, seperti kemampuan bekerja sama, disiplin, tanggung jawab, dan saling menghargai. Pada penilaian keterampilan, menyesuaikan dengan kemampuan peserta didik dalam menerapkan materi yang diperoleh dengan materi dan sesuai dengan kompetensi yang ingin dicapai. Penilaian presentasi membantu mengukur kemampuan peserta didik dalam berargumentasi, menyampaikan ide, serta berpartisipasi aktif dalam pembelajaran. yang sesuai dengan kemampuan peserta didik dalam memanfaatkan teknologi, luaran yang dihasilkan juga berdiferensiasi seperti video dan infografis, juga tabel skala prioritas. Asesmen sumatif telah sesuai dengan beberapa peserta didik, namun belum dapat dikatakan sesuai dengan seluruh peserta didik, karena tidak adanya soal yang berjenjang sesuai level peserta didik, sehingga semua peserta didik mendapatkan format soal yang sama. 

Pada penilaian presentasi guru juga langsung memberikan umpan balik setelah satu kelompok memaparakan hasil diskusinya. Memberikan penekanan mengenai penerapan konsep yang telah sesuai dengan materi ajar, dan memberikan saran terhadap kekurangan yang muncul sehingga peserta didik diharapkan melakukan perbaikan dan pendalaman materi. Asesmen ini menunjukkan kesesuaian bahwa guru menyediakan ruang bagi peserta didik untuk memberikan umpan balik terhadap proses pembelajaran mereka.

Efektivitas asesmen harus memperhatikan tahapan perkembangan peserta didik, lingkungan budaya dan karakter peserta didik, serta kemampuan peserta didik. Tahapan perkembangan peserta didik memiliki peran penting dalam menentukan jenis, instrumen, dan tingkat kesulitan dari soal yang diberikan, agar asesmen dapat sesuai dengan tingkat kognitif, emosional, juga sosial mereka. Contohnya, peserta didik berada pada fase remaja dengan keingin tahuan yang besar dan pemikiran kritis dalam menyelesaikan masalah, maka asesmen yang efektif digunakan adalah dengan asesmen yang menenkankan pada analisis terhadap masalah.

Asesmen disesuai dengan ingkungan budaya juga artinya asesmen harus relevan dengan tradisi atau kehidupan sehari-hari peserta didik dengan hal tersebut peserta didik akan mudah untuk mengaitkan materi dengan situasi nyata. Misalnya dalam pemilihan ilustrasii soal dibuat lekat dengan kehidupan dan pengalaman peserta didik. Karakter dan kemampuan peserta didik abad 21 yaitu komunikasi, kolaborasi, berpikir kritis, dan kreativitas, dan kemampuan dalam penggunaan teknologi. Maka asesmen yang sesuai dengan hal tersebut adalah dengan mengintegrasikan teknologi dalam membuat asesmen misalnya dengan gamifikasi, google form, dan learning management system dengan menggunakan safe exam browser agar tidak terjadi kecurangan dalam menuntaskan asesmen.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun