Mohon tunggu...
Zulfril Adha Putra
Zulfril Adha Putra Mohon Tunggu... -

cuma orang biasa, gak lebih dan gak kurang

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Banyak Teman di Kala Macet

26 Oktober 2010   10:33 Diperbarui: 26 Juni 2015   12:05 85
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Ketika macet menyerang Jakarta pada 25 Oktober lalu, beribu-ribu korban macet menumpahkan kekesalannya, baik melalui jejaring sosial, komentar di radio dan di berbagai media lainnya. intinya para korban macet mencaci, memaki dan menyalahkan sang ahli, yang tidak bisa membenahi Jakarta dari berbagai permasalahan, baik macet, kependudukan, banjir dan berbagai dinamika lainnya yang ada di Jakarta.

Sebagai warga Jakarta dan juga korban kemacetan 25 Oktober 2010, saya cukup kesal dengan sang ahli, karena semangatnya untuk memenangkan pilkada dulu, tidak tercermin pada programnya, terutama membenahi macet dan banjir. Ketika ditanya mengenai banjir oleh wartawan dia marah dan bahkan cenderung cuek. Saya tau kok, bahwa gak gampang membernahi Jakarta yang punya beragam permasalahan.

saya juga bermacet-macetan selama 3 jam dari Mangga Dua ke Condet pada tanggal itu, namun saya merasakan kebersamaan. Hal itu saya rasakan ketika saya berhenti sejenak untuk istirahat dari perjalanan yang melelahkan. ketika istirahat, sepiring sate padang mampu menghilangkan rasa penat sejenak. Bersama dengan para pengendara lainnya, kami berbincang-bincang mengenai pengalaman bermacet-macet ria. sangat terasa persahabatan diantara kami para pengendara yang terkena macet yang sedang istirahat. walau hanya berbincang-bincang sja, namun sangat terasa aroma persahabatan pada pertemuan yang baru saja dimulai.

Ternyata macet bisa nambah teman juga. :)

Mohon tunggu...

Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun