Mohon tunggu...
Adha Dimas
Adha Dimas Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa Sekolah Vokasi IPB University

Seorang Mahasiswa di Universitas Institut Pertanian Bogor, aku punya hobi yaitu membuat video cinematik

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Peran Komunikasi Nonverbal dalam Lingkungan Virtual

15 Februari 2024   20:45 Diperbarui: 15 Februari 2024   20:54 149
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Era teknologi digital semakin mendominasi interaksi manusia, komunikasi nonverbal dalam lingkungan virtual menjadi semakin relevan. Meskipun komunikasi verbal tetap menjadi bagian penting dari interaksi virtual, komunikasi nonverbal memainkan peran yang tak terbantahkan dalam menyampaikan emosi, maksud, dan nuansa yang sulit diungkapkan melalui kata-kata tertulis atau suara. Penggunaan emoji, gestur tangan, ekspresi wajah, dan bahkan tata letak visual dalam ruang virtual menjadi kunci untuk memperkuat pemahaman dan koneksi antar individu.

Tantangan ini muncul ketika komunikasi nonverbal harus disampaikan melalui layar komputer atau perangkat mobile. Ketika berinteraksi secara virtual, konteks fisik seperti bahasa tubuh, ekspresi wajah, dan kontak mata seringkali hilang atau dipersempit, meninggalkan ruang untuk interpretasi yang salah atau kehilangan nuansa penting dalam pesan yang disampaikan. Oleh karena itu, pemahaman tentang bagaimana menggambarkan komunikasi nonverbal dengan tepat dalam lingkungan virtual menjadi penting bagi keberhasilan kolaborasi online.

Pentingnya Ekspresi Wajah dan Gestur dalam Komunikasi Virtual

Ekspresi wajah tetap menjadi bahasa universal yang dapat mengkomunikasikan emosi dan niat dengan jelas. Ekspresi wajah menjadi kunci untuk mengekspresikan kegembiraan, kebingungan, kekecewaan, atau kepercayaan. Ekspresi wajah memungkinkan pesan untuk disampaikan dengan lebih tajam dan memudahkan interpretasi oleh penerima dalam lingkungan virtual.

Menurut Della (2014:121) Ekspresi wajah merupakan salah satu cara penting dalam menyampaikan pesan sosial dalam kehidupan manusia. Manusia dapat mengalami ekspresi wajah tertentu secara sengaja, tapi umumnya ekspresi wajah dialami secara tidak sengaja akibat perasaan atau emosi tertentu dari wajah, walaupun banyak orang yang merasa amat ingin melakukannya. Manusia seringkali dapat secara sadar memunculkan ekspresi wajah tertentu, tetapi dalam banyak kasus, ekspresi wajah terjadi secara spontan sebagai respons terhadap perasaan atau emosi tertentu yang dirasakan oleh individu, meskipun ada dorongan kuat untuk mengekspresikannya.

Sekarjati (2014:47) memaparkan pesan gestural yaitu ekspresi yang menggunakan gerakan sebagian anggota badan seperti mata dan tangan untuk mengkomunikasikan berbagai makna. Pesan gestural berupa gerakan sebagian anggota badan seperti mata dan tangan untuk mengkomunikasikan berbagai makna seperti, mendorong, menyetujui, memperhatikan atau sebaliknya. Melalui gerakan ini, individu dapat mengekspresikan pikiran, emosi, atau niat tanpa menggunakan kata-kata, memperkaya komunikasi interpersonal dengan dimensi nonverbal yang kaya.

Gestur memainkan peran penting dalam memperkaya komunikasi virtual. Meskipun tidak memiliki kehadiran fisik di ruang yang sama, gestur tangan dapat memberikan konteks tambahan atau penekanan pada pesan yang disampaikan. Misalnya, mengangguk dan menggelengkan kepala, mengangkat jari sebagai tanda setuju, atau menggunakan gerakan tangan untuk menyampaikan ide atau konsep abstrak dapat membantu memperjelas dan memperkaya komunikasi dalam lingkungan virtual. Dengan memahami pentingnya ekspresi wajah dan gestur, individu dapat meningkatkan kemampuan mereka untuk berkomunikasi secara efektif dan memberikan dimensi tambahan pada interaksi virtual.

Mengatasi Hambatan Komunikasi Nonverbal dalam Lingkungan Virtual untuk Meningkatkan Keterlibatan dan Koneksi

Mengatasi hambatan komunikasi nonverbal dalam lingkungan virtual menjadi krusial untuk meningkatkan keterlibatan dan koneksi antar individu. Salah satu hambatan utama adalah kehilangan sebagian besar informasi nonverbal yang biasanya diperoleh dari bahasa tubuh dan ekspresi wajah dalam interaksi langsung. Untuk mengatasi hal ini, penting bagi pengguna virtual untuk memahami dan memanfaatkan alat-alat yang tersedia untuk mengekspresikan diri dengan lebih jelas, seperti emoji, sticker, dan simbol lainnya, yang dapat membantu menggantikan ekspresi nonverbal yang hilang dalam komunikasi online.

Roosyidah (2022:184) mengatakan suatu pemaknaan stiker tidak akan selamanya sama meskipun dalam bentuk visualisasi. Simbol ini diartikan sebagai indikasi yang memiliki keterkaitan dengan objeknya yang mempunyai kesepakatan. Arti dari suatu simbol ditentukan oleh kesepakatan bersama, maupun diterima secara umum sebagai suatu keberadaan tanda. Kebutuhan tergantung isi pesan yang akan dikirim. Arti dari sebuah simbol bergantung pada kesepakatan yang disepakati bersama, serta diterima secara luas sebagai representasi dari sesuatu. Pemahaman terhadap stiker atau simbol dalam komunikasi dapat bervariasi tergantung pada konteks dan pesan yang ingin disampaikan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun