Mohon tunggu...
Diah Ayu
Diah Ayu Mohon Tunggu... -

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Pembangunan dan Kecelakaan Kerja di Proyek Tol Becakayu

21 Februari 2018   16:01 Diperbarui: 21 Februari 2018   16:03 543
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Berita robohnya Bekisting Tol Becakayu (20/2) seolah menambah panjang deretan kecelakaan kerja proyek konstruksi pemerintah di Indonesia. Beberapa media mencatat ada 14 kecelakaan sepanjang 2017-2018. Siapa yang menghendaki kecelakaan, tentunya tidak ada yang menghendaki adanya kecelakaan kerja tersebut.

Tidak bisa dipungkiri, bahwa Jokowi memang tengah gencar melakukan proyek pembangunan infrastruktur di hampir sebagian besar wilayah di Indonesia pada 2017-2018 ini. Saya menganggap bahwa ini merupakan langkah yang cukup bagus bagi pembangunan Indonesia ke depan.

Dengan adanya kecelakaan ini apa lantas kemudian proyek-proyek yang sudah ditargetkan ini harus mandeg? Jangan sampai karena nila setitik rusak susu sebelanga. Apalagi dengan banyaknya jumlah proyek konstruksi. Saya kira resiko ini akan sejajar dan sebanding dengan jumlah proyek yang dikerjakan. "semakin banyaknya kendaraan bermotor maka akan semakin banyak kecelakaan di jalan"

Dalam perjalanannya tentunya semua pihak ingin proyek konstruksi berjalan lancar, tidak ada hambatan, dan tentunya kecelakaan kerja merupakan sesuatu yang sangat dihindari. 

Dibalik itu semua para pekerja di bidang konstruksi sebenarnya memahami faktor resiko kecelakaan kerja. Dan resiko ini hampir ada di sebagian besar proyek konstruksi. Tidak heran BPJS mewajibkan setiap pekerja konstruksi diikutkan semacam asuransi kecelakaan kerja. Nominal asuransinya pun kalau tidak salah dipatok sekian persen dari nilai proyek tersebut. Hal ini membuktikan bahwa resiko dalam proyek pembangunan dapat dikatakan cukup tinggi.

Bahkan ada ungkapan beberapa pelaksana konstruksi yang mengatakan bahwa mereka tidak mendapatkan pujian saat bisa meminimalisir resiko, namun ketika resiko itu muncul mereka akan mendapatkan hujatan atas ketidakprofesionalan mereka. Apalagi jika proyek yang dikerjakan adalah konstruksi pemerintah. Jangankan proyek besar pemerintah, proyek-proyek swasta pembangunan gedung sebagian besar pernah mengalami kecelakaan kerja.

Ditambah lagi, peristiwa robohnya bekisting ini juga dibesarkan oleh beberapa media yang tidak faham konstruksi. bahkan beberapa media mengatakan bahwa telah terjadi robohnya tiang pancang proyek. Bekisting adalah cetakan untuk pengecoran biasanya kalau kita mengecor rumah cetakan ini terbuat dari kayu untuk yang digunakan untuk membuat lapisan cor-coran. Dan yang terjadi adalah, pada saat pengecoran cetakan ini tidak kuat menahan beban adukan cor-coran. Sehingga karena tidak kuat cetakan inipun runtuh. Dan menurut saya hal ini juga merupakan resiko dalam proses pengecoran.

Berbagai kecelakaan kerja ini mungkin bisa menjadikan bahan evaluasi bagi para pekerja konstruksi, agar dalam bekerja mereka lebih berhati-hati. Namun, jangan lantas hanya karena satu kecelakaan kecil, lantas proyek-proyek ini berhenti. Lebih parahnya lagi, ada oknum-oknum yang memanfaatkan situasi dengan memasukkan unsur politis seolah menjadi kegagalan pemerintah saat ini. Saya mendukung pembangunan yang dilakukan pemerintah. Jadikan kecelakaan ini sebagai cambuk untuk bekerja lebih giat dan lebih profesional..!!

Mohon tunggu...

Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun