Kerajaan Majapahit adalah kerajaan Hindu-Budha terakhir yang berkuasa dari tahun 1293-1527. Secara geografis, Majapahit terletak di lembah Sungai Brantas dan Bengawan Solo serta beberapa anak sungai[1]. pusat dari Kerajaan Majapahit terletak di Trowulan, Jawa Timur. Majapahit merupakan kerajaan agraris dan semi maritim yang besar dan makmur. Majapahit bisa di bandingkan atau setara dengan kerajaan besar Sriwijaya. Selain itu Majapahit memiliki kekuasaan yang besar, mencakup wilayah yang sangat luas di Nusantara, dari Sumatra, Jawa, Bali, Kalimantan, Sulawesi, Nusa Tenggara, Maluku, hingga sebagian Semenanjung Malaya dan Filipina Selatan. Majapahit juga memiliki hubungan baik dengan kerajaan lain, seperti Kerajaan Siam, Campa, Burma dan lain sebagainya.Â
Â
    Berdirinya Kerajaan Majapahit dilatar belakangi oleh runtuhnya Kerajaan Singasari tahun 1292, hal itu terjadi akibat serangan Kerajaan Kediri yang di pimpin oleh Jayakatwang. Kerajaan Majapahit didirikan oleh Raden Wijaya (1292-1309), setelah ia berhasil melarikan diri dari gempuran Kerajaan Kediri. Selain itu, Raden Wijaya berusaha mengambil kembali wilayah kekuasaan Kerajaan Singasari yang berada ditangan atau dialam genggaman Jayakatwang. Raden Wijaya sendiri bergelar Nararya Sanggramawijaya Sri Maharaja Kertarajasa Jayawardhana. Pengangkatan Raden Wijaya dapat ditemukan dalam Kitab Pararaton, Kitab Negarakartagama dan Kidung Harsawijaya yang menyebutkan bahwa Raden Wijaya naik tahta pada tahun 1216 Saka(1294M). Raden Wijaya adalah keturunan langsung dari Ken Arok, raja pertama Kerjaan Singasari (1222–1227).
Â
    Pada abad ke 13-14M, Majapahit meraih keemasannya yang dimulai pada masa kepemimpinan Raja Hayam Wuruk (1350-1389). Hayam Wuruk adalah cucu dari Raden Wijaya. Hayam Wuruk atau bisa disebut Maharaja Sri Rajasanagara berjasa dalam memperluas wilayah kekuasaan Majapahit. Hayam Wuruk di bantu oleh Patihnya yang bernama Patih Amangkubumi Gajah Mada. Gajah Mada sendiri merupakan perdana mentri Majapahit yang sangat berpengaruh dalam sejarah Indonesia. Selain itu, ia terkenal karena sumpahnya, yaitu Sumpah Palapa. Sumpah Pelapa sendiri berisi, dimana ia bersumpah tidak akan makan rempah-rempah sebelum berhasil menyatukan seluruh Nusantara di bawah kekuasaan Majapahit. Kecerdikannya dalam membuat strategi, memperluas dan mengkonsolidasikan pengaruh Kerajaan Majapahit ke seluruh Nusantara.
Â
   Dari sumpah inilah yang akan membuat wilayah nusantara nantinya Bersatu dan mengakuai kedaulatan Majapahit. Karena kecerdikan Hayam Wuruk dan Gajah Mada dalam berdiplomasi membuat banyak daerah serta kerajaan mau bekerja sama dengan Majapahit. Salah satu bentuk diplomasi yang dilakukan Majapahit adalah dengan cara pernikahan antar kerajaan(Majapahit dan Campa), pertukaran budaya salah satunya Kisah Panji yang hingga sekarang masih digunakan oleh Thailand untuk tradisi pernikahan disana yang akan menampilkan sebuah karya tari, selain itu juga ada penyebaran alat music gamelan dibeberapa daerah, seperti di Kalimantan, Sulawesi, Bali dan daerah lain. Semua hal itu bisa dibuktikan dengan adanya ibu dari Raden Patah(Pendiri Kesultanan Demak) merupakan putri Campa. Di Thailand Kisah Panji menggunakan sebutan Inao, bahkan karya sastra nya mencapai 500 manuskrip. Hal ini telah dilakukan penelitian oleh Lydia Kieven yang berasal dari Jerman. Penyebaran alat music gamelan itu terjadi dibeberapa daerah. Hal itu dapat dibuktikan karena gamelan sendiri adalah alat music yang berasal dari tanah Jawi, sama halnya dengan wayang kulit.
  Â
    Karena strategi inilah banyak daerah yang mengakui kedaulatan Majapahit. Tanpa harus terjadinya pertumpahan darah, Majapahit dapat menjadi kerajaan besar yang sangat disegani oleh kerajaan yang lain dan daerah luar tanah Jawi
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H