Untuk perkembangan cokelat rubi produsen Barry callebout telah berkolaborasi dengan van houten mengembangkan cokelat rubi dalam bentuk powder untuk aplikasi minuman dan menjadi yang pertama didunia untuk inovasi ini. Cokelat rubi dalam bentuk powder ini mereka kalim mudah larut dalam aplikasi susu dan aplikasi panas atau dingin.Â
Dengan adanya rubi chocolate powder ini maka akan membuka gerbang baru untuk pelanggan minuman horeca menikmati cokelat berwarna merah muda dan industri kategori minuman, susu, sirup krimer dan yang lain.
Semenjak diperkenalkan dari tahun tiga tahun lalu, cokelat rubi sudah masuk industri pangan secara massif dengan di pelopori oleh Nestle dalam produk kitkat (wafer balutan cokelat) di jepang kemudian merambah ke korea dengan harga tiap 1 barnya berkisar 400 yen atau sekitar Rp. 54,000,- semenjak diperkenalkan pertama kali. Kemudian produk kitkat ini kemudian diperkenalkan juga di Inggris, Jerman dan Kanada di tahun 2019.Â
Produsen lain yang ikut mengenalkan produk ini dalam format Eskrim dipelopori oleh Magnum dan Haagen-Dazs, kemudian dikenalkan juga dalam format minuman seperti Starbucks untuk limited edition Ruby Flamingo Frappucino dan costa coffee dengan Ruby Hot Chocolate di 2020.Â
Kemudian bagaimana dengan perkembangan rubi chocolate Indonesia? Sepertinya hanya tinggal menunggu waktu dimana persepsi warna cokelat bukan coklat melainkan merah muda.
Sumber :
Tuenter, E., Sakavitsi, M.E., Rivera-Mondragn, A., Hermans, N., Foubert, K., Halabalaki, M. and Pieters, L., 2021. Ruby chocolate: A study of its phytochemical composition and quantitative comparison with dark, milk and white chocolate. Food Chemistry, 343, p.128446.
2021
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H