Lima mahasiswa Institut Pertanian Bogor mengembangkan mesin pemasakan rendang untuk UMKM (usaha mikro, kecil, dan menengah). Teknologi tepat guna ini disebut dengan Cylinder Vacuum Cooker. Berbeda dengan kompor dan panci pada umumnya, alat pemasakan rendang ini menggunakan sistem pemasakan vakum didalam tabung yang dilengkapi dengan pengaduk otomatis. Lima mahasiswa tersebut adalah Fitroh Dimas Agung Tetuko (Manajemen), Lingga Fauzyan Firdhaus (Teknik Mesin dan Biosistem), Farhan Al-Ghifari (Agronomi dan Holtikultura), Arwanila Sartika Tri Febrianti (Teknik Mesin dan Biosistem), dan Hanin Nur Azizah (Teknologi Pangan). Kelima mahasiswa tersebut didampingi oleh Dr. Faleh Setia Budi, S.T., M.T. dari Teknologi Pangan IPB.
Hanin Nur Azizah, Selasa (17/10/2023) mengatakan, mesin pemasakan rendang ini menggunakan prinsip vakum untuk menurunkan tekanan dalam tabung pemasakan sehingga titik ddih dalam tabung akan menurun. Proses pemasakan ini akan menjaga nutrisi dan sensori daging rendang tetap optimal. Selain itu, kondisi vakum akan mempercepat pengeringan kadar air pada bahan pangan karena udara dalam tabung pemasakan diserap keluar oleh sistem vakum. Kondisi ini juga akan menciptakan waktu pemasakan yang lebih singkat mengingat titik didih air akan menurun seiring dengan penurunan tekanan.
Pemasakan rendang yang semula menghabiskan waktu 4-5 jam dengan kapasitas 5 kg daging, dengan alat ini hanya menghabiskan waktu 3 jam dengan kapasitas 6 kg daging. Selain dari peningkatan kapasitas dan pengurangan waktu produksi, mesin ini juga mampu mengurangi upah kerja karyawan karena pekerjaannya yang dipermudah. Semula pemilik perlu membayar upah kerja sejumlah Rp30.000/kg daging, sekarang cukup membayar upah kerja sejumlah Rp10.000/kg.
Pemilihan rendang sebagai pangan utama yang dimasak dengan mesin ini karena rendang merupakan makanan dengan proses pemasakan yang lama dan sangat berisiko mengalami degradasi nutrisi dan perubahan sensori daging selama proses pemasakan. Fitroh dan kawa-kawan berharap mesin ini dapat dikembangkan untuk dikomersilkan sehingga manfaatnya dapat dirasakan oleh pengusaha rendang.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H