Mohon tunggu...
Adevia Nikeng Syagovi
Adevia Nikeng Syagovi Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa Universitas Airlangga

saya biasa dipanggil Adevia atau Via. saya memiliki hobi mendengarkan musik. saya lebih suka mendengarkan seseorang berbicara, saya juga lebih teliti dalam menyikapi berita yang berada di internet.

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Kebijakan Publik Perikanan: Menjamin Kesejahteraan dan Keberlanjutan

8 Juni 2024   01:00 Diperbarui: 8 Juni 2024   01:03 44
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Sektor perikanan sangat penting untuk perekonomian dan ketahanan pangan banyak negara, termasuk Indonesia. Meskipun Indonesia memiliki potensi perikanan yang besar, pengelolaan sektor ini membutuhkan kebijakan publik yang kuat untuk memastikan kesejahteraan dan keberlanjutan nelayan serta ekosistem laut.

Tujuan kebijakan perikanan publik adalah untuk memastikan bahwa sumber daya perikanan dapat digunakan secara berkelanjutan. Pengaturan kuota tangkap adalah kebijakan penting untuk mencegah penangkapan ikan yang berlebihan. Dengan menetapkan kuota yang didasarkan pada data ilmiah tentang stok ikan, pemerintah dapat memastikan populasi ikan tetap sehat dan tidak punah. 

Kebijakan zonasi wilayah perikanan juga sangat penting untuk pengelolaan sumber daya laut. Dengan menetapkan zona-zona khusus untuk penangkapan ikan, budidaya, dan konservasi, pemerintah dapat mengurangi konflik antar pengguna sumber daya laut dan memastikan bahwa setiap zona digunakan sesuai dengan kapasitasnya. Zonasi ini juga membantu melindungi ekosistem laut yang sensitif dan penting untuk keberlanjutan jangka panjang.

Kebijakan publik perikanan juga berfokus pada teknologi dan inovasi. Untuk meningkatkan produktivitas nelayan tanpa merusak lingkungan, pemerintah harus mendorong penggunaan teknologi yang ramah lingkungan dan efisien. Misalnya, penggunaan alat tangkap yang selektif dapat membantu menjaga keanekaragaman hayati laut dan mengurangi tangkapan sampingan yang tidak diinginkan.

Kesejahteraan sosial dan ekonomi nelayan juga sangat penting. Nelayan harus memiliki akses ke pasar, pendidikan, dan layanan kesehatan melalui kebijakan publik. Nelayan dapat memperoleh pelatihan dan penyuluhan untuk meningkatkan keterampilan dan pengetahuan mereka tentang praktik perikanan yang berkelanjutan. Akses ke fasilitas penyimpanan dan pengolahan hasil tangkapan juga dapat meningkatkan kesejahteraan nelayan dan nilai tambah produk perikanan.

Transparansi dan partisipasi publik dalam pembuatan kebijakan juga penting. Agar kebijakan yang dibuat benar-benar mencerminkan kebutuhan dan kondisi lapangan, komunitas nelayan dan pesisir harus dilibatkan dalam proses pengambilan keputusan. Selain itu, mekanisme pengawasan dan penegakan hukum yang kuat diperlukan untuk memastikan bahwa peraturan yang dibuat diterapkan dengan benar. 

Tapi kebijakan perikanan publik sering menghadapi masalah yang kompleks. Misalnya, kebijakan yang terus-menerus diperlukan untuk mengubah kondisi ekosistem laut dan pola migrasi ikan karena perubahan iklim. Selain itu, keberlanjutan perikanan diancam oleh masalah penangkapan ikan ilegal, tidak dilaporkan, dan tidak terkontrol (IUU).

Kerja sama di tingkat regional dan internasional sangat penting untuk mengatasi masalah-masalah ini. Negara-negara dapat bekerja sama untuk memastikan keberlanjutan sumber daya perikanan global dengan berkolaborasi dalam penegakan hukum dan berbagi informasi dan praktik terbaik. 

Sektor perikanan dapat sangat membantu pertumbuhan ekonomi, ketahanan pangan, dan pelestarian lingkungan dengan kebijakan publik yang tepat dan pelaksanaan yang konsisten. Ini akan memberikan kesejahteraan yang berkelanjutan bagi generasi mendatang.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun