Mohon tunggu...
Ade Tarya
Ade Tarya Mohon Tunggu... Guru - Oemar Bakri

Belajar dan ingin belajar

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Kegiatan Api Unggun di Perkemahan Pramuka Menjadi Objek Wisata Dadakan

30 Agustus 2023   15:50 Diperbarui: 30 Agustus 2023   15:53 603
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Api unggun merupakan kegiatan yang biasanya ada di kegiatan perkemahan Pramuka. Api unggun sering dijumpai di perkemahan baik di tingkat Pramuka Siaga, Pramuka Penggalang, Pramuka Penegak, bahkan Pandega. Kegiatan api unggun biasa dilaksanakan di alam terbuka. Api unggun yang berkobar di kegiatan ini melambangkan semangat yang membara, selain itu cahaya yang terpencar juga melambangkan tanda persaudaraan dan persatuan.

Ada hal menarik dari kegiatan api unggun, terutama yang diselenggarakan dalam perkemahan tingkat penggalang ( usia 11 sampai 15 tahun ) yang diselenggarakan oleh lingkup kecamatan atau Kwarran ( Kwartir Ranting ). Di malam terakhir kegiatan perkemahan biasanya diadakan upacara api unggun, dan upacara api unggun inilah yang nampak seperti menjadi objek wisata dadakan dan magnet tersendiri bagi warga sekitar. Banyak warga sekitar datang ke acara ini dengan berbagai tujuan diantaranya mengunjungi peserta kegiatan, ingin melihat prosesi upacara unggun, berbelanja di sekitar perkemahan, atau juga hanya sekedar berjalan jalan atau berwisata.

Adanya api unggun dan perkemahan menarik banyak padagang datang untuk berjualan di sekitar perkemahan. Para pedagang menawarkan berbagai macam barang seperti makanan dan minuman, mainan anak, aksesoris hiasan, peralatan rumah tangga, dan berbagai macam barang lainnya. Dengan kondisi seperti ini maka wilayah sekitar perkemahan tampak seperti pasar malam.

Kegiatan perkemahan dan api unggun juga membawa berkah tersendiri bagi penduduk sekitar yaitu melalui jasa parkir motor dan mobil. Sebagian besar penduduk sekitar akan menyediakan lahan atau halaman rumahnya untuk dapat ditempati motor atau mobil pengunjung yang tentu dengan imbalan sejumlah uang. Pemilik lahan juga biasanya akan bekerjasama dengan pemuda pemudi setempat untuk mengurus parkir motor atau mobil ini.

     

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun