Mohon tunggu...
Ades W. Pradana
Ades W. Pradana Mohon Tunggu... Freelancer - Mahasiswa

The man who imagine Sisyphus happy

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Alienasi

19 Desember 2024   12:40 Diperbarui: 19 Desember 2024   22:54 51
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Terasing oleh hidup yang tidak masuk akal,
Aturan tak tertulis mengekang kebebasan.
Aku tidak mau mengikutinya,
Tapi aku harus tunduk padanya.

Terkutuk untuk menari di atas tali,
Di mana jiwa dihukum tanpa hakim,
Di mana dosa tercipta tanpa perbuatan.

Apa yang harus aku lakukan?
Kematian bukanlah jawaban,
Tapi hidup adalah paradoks yang membakar.
Aku terperangkap di antara kehendak dan takdir,
Di mana waktu hanya mengulang penderitaan.

Sekali lagi, aku mencoba.
Sekali lagi, aku tersiksa.
Mungkin penerimaan adalah kunci,
Untuk berdamai dengan absurditas yang abadi.

Dan jika aku harus menari di atas tali,
Maka biarlah langkahku menjadi milikku sendiri.

Purwokerto, 19 Desember 2024

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun