Mohon tunggu...
ade susriyawati
ade susriyawati Mohon Tunggu... Mahasiswa - mahasiswa
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

ade susriyawati, singaraja, jurusan S1 manajemen

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Keheningan dalam Catur Brata Penyepian

4 Maret 2022   11:33 Diperbarui: 4 Maret 2022   11:42 84
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Wilayah yang biasanya ramai dengan aktivitas-aktivitas masyarakat yang sangat padat, kini pada tanggal 3 Maret 2022 masyarakat Umat Hindu Bali melaksanakan Catur Brata Penyepian tidak hanya umat hindu akan tetapi umat lainnya juga menghormati ibadat Catur Brata penyepian ini sehingga suasana catur brata penyepian tetap terjaga. Dengan tidak bekerja, tidak berkendara, dan tidak menyalakan lampu (tidak melakukan aktivitas diluar) merupakan wujud toleransi yang selama ini terbangun di Bali. 

Catur Brata Penyepian merupakan sebuah ritual tahunan yang memiliki spirit kultural yang terdapat empat larangan. Ritual ini harus dilakukan tanpa adanya bunyi pengeras suara dan tidak menyalakan lampu pada waktu malam hari. Namun ritual ini dikecualikan bagi yang sakit atau membutuhkan layanan untuk keselamatan dan hal-hal lain dengan alasan kemanusiaan. Catur brata penyepian ini dilaksanakan selama satu hari penuh (24 jam) dari tanggal 3 Maret 2022 pukul 06:00 WITA sampai 4 Maret 2022 pukul 06:00 WITA. Selama dilaksanakannnya Catur Brata Penyepian, seluruh aktivitas di Pulau Bali di istirahatkan total dan seluruh akses menuju Pulau Bali ditutup sementara. 

Aturan dari Catur Brata penyepian yang terdiri dari empat larangan yaitu: 

1. Amati Geni Pada amati geni ini kita dilarang untuk menyalakan api maupun lampu termasuk api nafsu yang mengandung makna pengendalian diri dari segala bentuk angkara murka. Dimana agar kita tidak melanggar aturan ini biasanya kami memasak ataupun melakukan aktivitas lainnya yang memerlukan api disiapkan sebelum jam 06:00 WITA. Mungkin bisa dilakukan dari pukul 03:00 – 05:00 WITA sehingga kita tidak melanggar Amati Geni. dan kita juga tidak diperbolehkan menyalakan lampu, akan tetapi apabila ada yang sakit ataupun hal lainnya dengan alasan yang jelas yang pastinya akan dipermaklumi untuk menghidupkan lampu. 

2. Amati Karya Amati karya kita dilarang untuk melakukan kegiatan fisik/kerja dan yang terpenting adalah melakukan aktivitas rohani untuk penyucian diri. Pada amati karya ini kita benar- benar dilarang untuk bekerja. Bahkan menyapu/ngepel pun tidak diperbolehkan selama catur brata penyepian ini.

 3. Amati Lelungan Dimana pada amati lelungan ini kita dilarang untuk berpergian keluar rumah, akan tetapi senantiasa introspeksi diri dengan memusatkan pikiran astiti bhakti ke hadapan Ida Sang Hyang Widhi /Ista Dewata.dimana kita benar-benar tidak diperbolehkan keluar rumah, bahkan toko-toko ataupun warung-warung disekitar juga akan ditutup.

 4. Amati Lelanguan Pada amati lelanguan ini kita dilarang mengadakan hiburan/rekreasi yang bertujuan untuk bersenang-senang, melainkan tekun melatih bathin untuk mencapai produktivitas rohani yang tinggi. Disini kita juga dilarang untuk menonton hiburan di handphone ataupun televisi sehingga layanan internet seluler dan Internet Protocol Television (IPTV) dimatikan mulai Kamis, 3 Maret 2022 pukul 06.00 WITA sampai Jumat 4 Maret 2022 pukul 06.00 WITA. Seluruh layanan data seluler di HP akan dimatikan. Adapun layanan internet pada objek vital dan untuk kepentingan umum lainnya masih tetap berjalan. Objek vital tersebut seperti layanan rumah sakit, kantor kepolisian, pemadam kebakaran, dan lainnya yang sejenis tetap beroperasional. Akan tetapi layanan telepon, SMS dan internet fiber optik tetap dapat digunakan selama Nyepi dengan tujuan memudahkan masyarakat jika perlu mendapatkan pelayanan yang dibutuhkan. Sebelum dihentikan, masyarakat Bali sudah menerima SMS pemberitahuan terkait penonaktifan layanan internet sementara 

Biasanya para pecalang desa maupun kota berkeliling untuk mengawasi masyarakat agar pelaksanaan Nyepi tetap kusyuk. Hal ini dilakukan untuk memantau masyarakat agar tidak melakukan aktivitas-aktivitas yang sudah dilarang dalam catur brata penyepian. 

Suasana hening tanpa aktivitas apapunselama 24 jam di Bali, sangat berdampak positif. Karena dengan dilaksanakannya catur brata penyepian ini menyebabkan tidak adanya polusi udara dan terjaganya keseimbangan semesta, dan juga memberi kesempatan alam untuk kembali menjadi paru-paru dunia. Dan dengan terhentinya aktivitas total masyarakat Bali juga dapat menekankan penyebaran COVID-19

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun