Mohon tunggu...
Ade Surya Prasetyo
Ade Surya Prasetyo Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa Universitas Udayana

Mahasiswa Ekonomi

Selanjutnya

Tutup

Cerita Pemilih Pilihan

Lingkaran Setan Judi Online dan Pinjaman Online

26 Januari 2025   10:59 Diperbarui: 26 Januari 2025   10:59 23
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bahaya yang mengintai dari judi online (Sumber: The Pay at Home Parent)

Kemajuan teknologi digital membawa kemudahan bagi masyarakat dalam berbagai aspek kehidupan, namun juga membuka jalan bagi munculnya permasalahan baru, seperti judi online dan pinjaman online . Fenomena ini menciptakan lingkaran setan yang memerangkap banyak orang, khususnya dari kalangan masyarakat ekonomi menengah ke bawah. Judi online sering kali menjadi pintu masuk yang memicu kebutuhan akan pinjol, yang pada akhirnya menciptakan siklus berbahaya yang sulit dihentikan.

Judi online telah berkembang pesat di Indonesia, meski ilegal menurut hukum. Dengan akses mudah melalui ponsel, promosi agresif di media sosial, dan iming-iming hadiah besar, banyak orang terjebak dalam permainan ini. Judi online menarik karena memberikan harapan palsu akan keuntungan instan, padahal lebih sering berujung pada kerugian besar. Ketergantungan pada judi membuat pelaku sering kali mengabaikan risiko finansial dan sosial yang ditimbulkan.


Ketika pelaku judi mengalami kekalahan dan kehilangan uang, mereka sering kali mencari jalan pintas untuk mendapatkan dana tambahan, salah satunya melalui pinjaman online. Pinjol, dengan proses pengajuan yang cepat dan tanpa banyak persyaratan, menjadi pilihan utama bagi individu yang berada dalam kondisi terdesak. Namun, bunga tinggi, tenor pendek, dan ancaman penagihan yang tidak etis dari pinjol ilegal justru memperburuk kondisi. Dalam banyak kasus, orang yang berutang untuk berjudi terus meminjam untuk menutupi kerugian, menciptakan siklus utang yang semakin sulit dihentikan.

Masalah keuangan akibat judi online dan pinjaman online sering kali memicu kerusakan relasi sosial, seperti konflik dalam rumah tangga, perceraian, hingga tindakan kriminal. Tekanan utang yang menumpuk, ditambah dengan ancaman dari debt collector, juga dapat memicu stres berat, depresi, dan dalam kasus yang ekstrem, banyak orang yang mengakhiri hidupnya karena masalah tersebut. Selain itu, siklus utang yang tidak terkendali berkontribusi pada kemiskinan struktural yang semakin memperlebar kesenjangan ekonomi di masyarakat. Kombinasi dari dampak-dampak ini menciptakan efek domino yang merugikan individu maupun masyarakat secara luas. Pusat Pelaporan dan Analisis Transaksi Keuangan (PPATK) memperkirakan kerugian negara akibat transaksi judi online mencapai Rp138 trilun per tahun

Fenomena ini disebakan oleh situasi kompleks yang ada di masyarakat seperti kurangnya literasi keuangan di masyarakat khususnya dari kalangan ekonomi menengah kebawah membuat mereka mudah terjebak dalam jerat lingkaran setan judi online dan pinjaman online. Kondisi ekonomi yang sulit juga menyebabkan tingginya pengguna judi online dan pinjaman online.
Tingkat pengangguran, rendahnya pendapatan, serta tingginya biaya hidup membuat banyak orang, terutama dari kalangan ekonomi bawah, mencari solusi instan untuk memenuhi kebutuhan finansial mereka. Ketidakmampuan untuk bersaing di pasar kerja akibat minimnya keterampilan atau pendidikan yang memadai semakin memperburuk situasi, karena mereka kesulitan mendapatkan pekerjaan yang layak. Dalam kondisi ini, judi online menawarkan harapan palsu untuk mendapatkan uang dengan cepat, sementara pinjaman online menjadi jalan pintas yang sering kali berujung pada jeratan utang yang semakin memberatkan.

Kurangnya Regulasi dan Penegakan Hukum juga berperan penting dalam masalah ini.
Meski pemerintah telah berupaya menindak pinjol ilegal dan situs judi online, masih banyak yang lolos dari pengawasan. Kelemahan dalam penegakan hukum ini membuat keberadaan mereka tetap marak dan sulit dihentikan.

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerita Pemilih Selengkapnya
Lihat Cerita Pemilih Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun