Mohon tunggu...
Ade Surya Prasetyo
Ade Surya Prasetyo Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa Universitas Udayana

I am an Economics student with a passion for driving growth and innovation in the business sector. Known for my analytical mindset and interpersonal skills, I thrive in dynamic environments where I can collaborate with diverse teams to create impactful solutions. From my experience in financial management and business development, I’ve honed my abilities in strategic planning, stakeholder management, and effective communication. My hands-on involvement in smart city initiatives and market analysis has deepened my understanding of how innovative solutions can shape communities and drive meaningful change.

Selanjutnya

Tutup

Nature Pilihan

Kontribusi TPS3R Pejeng dalam Mendukung Pencapaian SDGs dan Pengelolaan Sampah Berkelanjutan

12 Januari 2025   11:12 Diperbarui: 12 Januari 2025   11:12 48
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ibu Jero Sri yang Sedang Menjelaskan Pengelolaan Sampah di TPS3R Pejeng

Manajemen sampah merupakan salah satu tantangan utama dalam mencapai pembangunan berkelanjutan. Dalam konteks ini, Tempat Pengelolaan Sampah untuk Pengurangan, Penggunaan Kembali, dan Daur Ulang (TPS3R) Pejeng menawarkan solusi inovatif yang sejalan dengan Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (SDGs). Terletak di Desa Pejeng, Gianyar, Bali, TPS3R Pejeng bertujuan untuk mengurangi dampak lingkungan melalui prinsip-prinsip pengurangan, penggunaan kembali, dan daur ulang sampah. Dengan mengimplementasikan pendekatan yang holistik terhadap pengelolaan sampah, TPS3R Pejeng tidak hanya berkontribusi pada pengurangan volume sampah yang mencemari lingkungan, tetapi juga menciptakan peluang ekonomi yang dapat dimanfaatkan oleh masyarakat setempat.

Pada kesempatan ini, kami berbincang langsung dengan Ibu Jero Sri, pengelola Tempat Pengolahan Sampah Reduce, Reuse, Recycle (TPS3R) di Desa Pejeng, Bali. Ibu Jero Sri menjelaskan bagaimana dirinya dan kader lainnya mengelola TPS3R Pejeng.

Mengapa TPS3R Pejeng Begitu Penting?

Di tengah tantangan pengelolaan sampah, TPS3R Pejeng hadir sebagai inisiatif yang memberikan kontribusi besar bagi lingkungan dan masyarakat. Dengan menerapkan prinsip 3R, yaitu Reduce (Mengurangi), Reuse (Menggunakan Kembali), dan Recycle (Mendaur Ulang), TPS3R Pejeng tidak hanya membantu mengurangi jumlah sampah yang dibuang ke tempat pembuangan akhir (TPA), tetapi juga berkontribusi pada pengurangan dampak buruk terhadap lingkungan dan perubahan iklim. TPS3R Pejeng merupakan contoh bagaimana masyarakat dapat terlibat langsung dalam pengelolaan sampah untuk menciptakan lingkungan yang lebih bersih, sehat, dan berkelanjutan.

Peran Laskar Pertiwi dalam Mengedukasi Masyarakat

Salah satu elemen kunci dalam keberhasilan TPS3R Pejeng adalah peran Laskar Pertiwi, yang terdiri dari warga setempat yang terlatih untuk menjadi agen perubahan dalam pengelolaan sampah. Laskar Pertiwi berfungsi sebagai penggerak utama dalam edukasi kepada masyarakat mengenai pentingnya memilah sampah sejak sumbernya, mengurangi penggunaan plastik sekali pakai, serta memanfaatkan kembali barang-barang yang masih bisa digunakan. Upaya edukasi ini dilakukan melalui berbagai pelatihan, penyuluhan, dan kampanye agar masyarakat lebih sadar akan pentingnya pengelolaan sampah yang baik.

Melalui keterlibatan Laskar Pertiwi, TPS3R Pejeng berusaha mengubah paradigma masyarakat yang semula melihat sampah sebagai masalah, menjadi sumber daya yang dapat dimanfaatkan dengan bijak. Ini juga bertujuan untuk memperbaiki kualitas lingkungan dan kehidupan masyarakat di Desa Pejeng.

Pengolahan Sampah di TPS3R Pejeng: Dari Sampah Menjadi Berkah

TPS3R Pejeng mengolah sampah dengan pendekatan yang sistematis dan berkelanjutan. Setiap jenis sampah dipilah secara cermat, yaitu sampah organik dan anorganik. Sampah organik yang diperoleh dari kegiatan rumah tangga dan pasar akan diproses menjadi pupuk kompos yang sangat berguna untuk meningkatkan kesuburan tanah. Di sisi lain, sampah anorganik seperti plastik, kaca, dan kertas akan diolah untuk didaur ulang menjadi bahan baku untuk produk baru.

Salah satu program unggulan dari TPS3R Pejeng adalah produksi pupuk kompos. Setiap hari, TPS3R Pejeng mampu mengolah sekitar 600-700 kg sampah organik, yang kemudian diubah menjadi sekitar 500 kg pupuk kompos. Pupuk ini diberikan secara gratis kepada para petani di beberapa subak untuk digunakan dalam bertani atau berkebun. Hal ini tidak hanya bermanfaat untuk meningkatkan kualitas tanah, tetapi juga membantu mengurangi penggunaan pupuk kimia yang berbahaya bagi lingkungan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Nature Selengkapnya
Lihat Nature Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun