Mohon tunggu...
Ade Supriyatna
Ade Supriyatna Mohon Tunggu... Freelancer - Digital Marketer

Internet Marketing

Selanjutnya

Tutup

Money Pilihan

Di Tengah Wabah Corona Golongan Ini Juga Terancam Kehilangan Tempat Tinggal

16 April 2020   01:26 Diperbarui: 16 April 2020   01:24 118
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bantuan Soaial Ekonomi Terdampak Corona Di Jakarta

Fokus bantuan yang paling banyak terdengar bagi masyarakat terdampak covid19 saat ini lebih banyak ke urusan perut, baik di wilayah Jakarta maupun daerah penyangga seperti Depok, Bogor, Bekasi, dan Banten. Namun bagi sebagian golongan masyarakat lapis terbawah ada hal dasar lain yang juga sangat menggelisahkan selain urusan kebutuhan sandang pangan, yaitu kebutuhan tempat tinggal yang disebut rumah.

Siapa golongan masyarakat itu? Yaitu warga masyarakat yang belum memiliki tempat tinggal sendiri alias masih ngontrak/sewa. Bahkan di Jakarta saja masih banyak warganya yang ngontrak/sewa rumah meskipun lahir, besar,dan ber-KTP Jakarta!

Ketika situasi dalam keadaan normal saja banyak diantara warga masyarakat lapis bawah yang belum memiliki tempat tinggal sendiri ini megap-megap untuk dapat memenuhi kebutuhan hidupnya, apalagi sekarang disaat sumber penghasilan terbatas bahkan hilang akibat terdampak covid19.

Memang ada juga pemilik kontrakan/sewaan tempat tinggal yang pengertian dan dermawan dengan memberikan keringanan bahkan di Jakarta Utara ada yang sampai membebaskan para pengontrak tempat tinggal miliknya untuk masa 3 bulan, tapi orang-orang baik seperti itu sangat jarang....perbandingannya bisa 1 : 1.000.000!

Beberapa waktu lalu saya mendapatkan kabar dari seorang kawan bahwa ada beberapa orang yang berprofesi sebagai pedagang kaki lima yang khusus menjual barang bekas/second sudah tidak mampu lagi membayar uang sewa kontrakan dan tidak cukup uang untuk bisa makan akibat tidak bisa lagi berdagang. Alhasil karena pemilik kontrakannya tega mengusirnya dari kontrakan maka sang pedagang pun cuma bisa tidur di emperan jejeran toko.

Untuk kebutuhan makan, teman2 pedagang lain yang masih punya simpanan uang sepakat untuk urunan/patungan semampunya. Tapi sampai kapan? Karena rekan2 pedagang lain itu pun memiliki kondisi yang serupa, pembedanya hanya masih memiliki sedikit uang simpanan yang tak seberapa.

Itu baru fakta contoh dari satu bidang profesi lho ya, belum dari profesi terdampak lainnya....

Saya jadi bertanya-tanya sendiri.....Apakah Pemerintah Pusat & Pemerintah Daerah tidak sampai ke arah sana? Taruh lah misal ada seorang warga yang masih ngontrak mendapat bantuan bahan makanan, tapi kemudian dia diusir karena gak mampu bayar lagi.... Dimana dia akan tinggal dan dimana dia akan memasak kebutuhan makannya?

Kalau hanya 1-2 orang saja mungkin warga lainnya ada yang bisa atau bersedia membantu dengan memberikan tumpangan tinggal sementara, tapi sekarang kan yang mengalami kondisi seperti ini banyak.....

Mudah2an hal terluputkan ini ke depannya juga akan menjadi perhatian Pemerintah Pusat & Pemerintah Daerah, atau setidaknya dapat disediakan penampungan khusus bagi yang terusir karena terdampak corona....dan semoga wabah corona virus covid19 ini dapat segera teratasi dengan tuntas...Aamiin.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Money Selengkapnya
Lihat Money Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun