Mohon tunggu...
Sunandar Sukendar
Sunandar Sukendar Mohon Tunggu... -

cuma sekedar suka baca dan suka sehat

Selanjutnya

Tutup

Vox Pop

Siapa Bilang Rumah DP 0 Rupiah Nggak Mungkin?

20 Februari 2017   16:19 Diperbarui: 20 Februari 2017   18:11 214
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Bayangkan, jika seseorang warga DKI menginginkan rumah dengan luas tanah 100m2 dan luas bangunan 45m2 maka perkiraan harga rumah itu adalah:

Tanah              100m2 x 4 juta  (taksiran harga tanah / M2)  = 400 Juta

Bangunan        45m2  x 2,2 Juta (harga membangun /m2)  = 99 Juta

Maka total harga property tersebut adalah 499 Juta.

Dengan kondisi saat ini yang umumnya mengenakan uang muka sekitar 5% untuk KPR, maka uang muka yang harus disediakan sekitar 24,9 juta oleh calon pembeli serta sekitar 21,9 juta untuk biaya notaris, penilaian jaminan, provisi dan asuransi.

Mari berandai-andai. Seandainya ada dewa yang tersasar ke Jakarta dan memberikan subsidi DP tersebut sehingga calon pembeli terbebas dari DP, maka sisa yang bisa di jadikan fasilitas kredit adalah sekitar 474 juta  dan biaya yang dikeluarkan oleh konsumen hanya untuk notaris, biaya penilaian jaminan, provisi dan asuransi yang nilainya kira-kira 21,9 juta

Dengan bunga sekarang yang sebesar 12%, tentu akan berat bagi konsumen untuk mencicil, HUUSSHH!!!  ini program pemerintah untuk warga DKI, bang… masa’ bunganya segitu tinggi?? Gak cocok sama janji waktu kampanye dong… maka pemerintah propinsi memberikan subsidi sehingga bunga bisa diturunkan sampai dengan 8%/tahun. Bunga ini sudah lebih rendah dari bunga KUR yang sebesar 9%.

Berdasarkan angka pokok pinjaman 474juta, bunga 8%/tahun dan masa cicilan 240 bulan diatas dimasukkan lah kedalam simulasi KPR, dan jreng.. jreng…. maka keluar angka cicilan yang harus dicicil konsumen kurang/lebih sebesar 3.965.144,15/bulan.

Waaahhh masih ketinggian bang, boleh gak bunganya turun lagi?? Ya udah. Bunga Cuma 5% / tahun. Maka setelah dimasukkan ke simulasi, keluar angka 3.128.520,18/bulan untuk cicilan nya.. 

Lho?? Kok? masih tinggi ya?? Bisa enggak suku bunganya turun lagi?? Hihihihi…. Coba aja lihat suku bunga penjaminan dari LPS. Saat ini suku bunga penjaminan sebesar 6,25%. Itu artinya bank pemberi KPR sudah menomboki 1.25%. Masa’ bank nombok bunga? Bisa2 kena sanksi dari BI dong. Apalagi kalau diaudit tahunan ternyata pendapatan bank jadi minus sehingga berpengaruh ke laba/rugi dan lain2 nya. 

Kalau sudah begini, tingkatan kesehatan bank yang menggunakan metode CAMEL akan hancur. Imbasnya adalah penilaian bank menurun, tidak diperkenankan ekspansi, keharusan memenuhi setoran modal, dan lain2. WADUUUHHH Bank DKI bisa ditutup dong?? Bukan itu aja, semua pengurus perseroan/bank bisa dipidanakan karena melanggar prinsip kehati-hatian bank. Gubernur yang ex-officio selaku komisaris di Bank DKI bisa dipenjara lho…

Waaahhh enggak mungkin dong kalo gitu?? Mana ada tanah dijakarta yang harganya dibawah 4 juta?? Jadi?? Gak bisa punya rumah dong….

Eeeehh siapa bilang gak bisa?? Beli dong rumah yang berlokasi di sekitaran Jakarta misalnya di Jonggol atau di Cilebut dan lain2. Kisaran harga rumah di daerah itu masih sekitar 200 jutaan untuk luas tanah 100m2.

 

Ehhhh tapi?? Itu Jonggol kan?? Atau Cilebut kan?? Bukan di Jakarta?? Jadi pembeli harus pindah ke daerah itu dong…??

Ini program Anies mau mengusir warga Jakarta ya?? Ahok aja yang menggusur, kita sumpahin, apalagi ini yang mau mengusir…. Duuuhhh

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Vox Pop Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun