Mohon tunggu...
Sunandar Sukendar
Sunandar Sukendar Mohon Tunggu... -

cuma sekedar suka baca dan suka sehat

Selanjutnya

Tutup

Vox Pop

TNI-AL Membalas Kelakuan RAN?

24 Januari 2014   11:23 Diperbarui: 24 Juni 2015   02:31 848
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
1390536308671145376

[caption id="attachment_291717" align="alignnone" width="627" caption="Presiden SBY dan PM Abbot (dari google.com)"][/caption] Laman Independent Australia memberitakan kejadian yang sangat menghebohkan yaitu 3 kapal dari TNI-AL memasuki teritori Australia disertai dengan perahu pengungsi yang hendak ke Australia. Kejadian tersebut  terjadi disekitar Darwin. PM Abbot langsung bereaksi keras kepada Indonesia dengan mengirimkan surat protes kepada Presiden  SBY yang oleh sebagian orang di Australia dikatakan sebagai reaksi yang berlebihan. Dalam wawancara dengan Lee Sails, PM Abbot mengatakan bahwa yang dilakukan bukanlah reaksi yang berlebihan, tetapi menegaskan posisi pemerintahannya dalam menjaga kedaulatan Australia. Apa yang dikemukakan oleh PM Abbot tentu bertolak belakang dengan apa yang terjadi beberapa minggu lalu dimana kapal perang angkatan laut Australia (Royal Australian Navy - RAN) menggiring para pencari suaka kembali ke perairan Indonesia, bahkan kapal mereka sempat masuk sejauh 7 mil ke teritori Indonesia. Masih ingat dalam ingatan kita ucapan salah satu awak kapal RAN yang mengatakan bahwa TNI-AL tidak mampu menjaga kedaulatan teritori sendiri, sehingga mereka dengan santainya bisa masuk sejauh 7 mil. Kejadian invasi kapal TNI-AL ke perairan Australia tentu membuktikan bahwa RAN sendiri ternyata juga tidak mampu menjaga teritori kedaulatan mereka sendiri. Dengan keunggulan teknologi yang selalu dibanggakan oleh mereka, ternyata kita juga mampu melakukan penyusupan ke wilayah Australia. Masih ingat dalam ingatan para Ayah2 kita bahwa TNI-AU sempat menyusup kedalam teritori udara Australia dengan pesawan pembom TU-16 sekitar tahun 60-an. Ini membuktikan bahwa TNI kita selain memiliki teknologi junga memiliki nyali. Dalam beberapa kesempatan, PM Abbot selalu mengatakan Indonesia sebagai sahabat Australia. Namun dengan beberapa tindakan mereka terakhir seperti tindakan sadapan, penyusupan kapal RAN sejauh 7 mil ke teritori Indonesia serta protes mereka atas tindakan balasan TNI-AL tersebut, masih pantaskah kita mengatakan Australia sebagai sahabat Indonesia. berita lengkap di http://www.independentaustralia.net/life/life-display/breaking-news-indonesian-navy-invades-australian-territorial-waters,6089

Mohon tunggu...

Lihat Konten Vox Pop Selengkapnya
Lihat Vox Pop Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun