Mohon tunggu...
Ade Suerani
Ade Suerani Mohon Tunggu... -

Orang Muna, tinggal di Kendari Sultra.\r\nklik juga :\r\nadetentangotda.wordpress.com\r\nadesuerani.wordpress.com\r\nadekendari.blogdetik.com

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Timbal Balik, Laki-laki dan Perempuan

11 Maret 2010   09:45 Diperbarui: 26 Juni 2015   17:29 161
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sosbud. Sumber ilustrasi: KOMPAS.com/Pesona Indonesia

Fisik:
Normalnya, laki-laki bertubuh lebih besar daripada perempuan; lebih tinggi; lebih kasar dan perempuan lebih halus; suara laki-laki lebih bervolume dan nadanya lebih kasar, sedang suara perempuan lebih lembut dan lebih bermelodi; perkembangan tubuh perempuan terjadi lebih dini daripada perkembangan tubuh laki-laki, sehingga secara universal dikatakan bahwa janin perempuan berkembang lebih dini daripada janin laki-laki; perkembangan otot dan kekuatan badan laki-laki lebih besar daripada perempuan.

Terhadap penyakit, imunitas perempuan lebih tahan daripada laki-laki; anak gadis lebih cepat mencapai pubertas dibanding anak laki-laki; dan perempuan lebih dini mencapai usia tidak produktif dibanding laki-laki dalam hal perkembangbiakan; anak perempuan lebih cepat mulai berbicara daripada anak laki-laki. Otak yang normal dari seorang laki-laki lebih besar daripada otak perempuan, tetapi menurut proporsi ukuran tubuh mereka, otak perempuan lebih besar daripada otak laki-laki; paru-paru laki-laki mempunyai space lebih besar dalam menampung udara di banding paru-paru perempuan; jantung perempuan berdetak lebih kencang daripada jantung laki-laki.

Psikis:
Laki-laki lebih menyukai gerak jasmani, berburu, dan pekerjaan-pekerjaan yang mengandalkan fisik, dibanding perempuan. Sentimen laki-laki bersifat manantang, suka berperang, sementara perempuan lebih suka damai dan ramah tamah. Laki-laki lebih agresif dan lebih suka bertengkar, perempuan lebih tenang dan kalem.
Perempuan tidak suka melakukan tindakan drastis, baik terhadap orang lain maupun terhadap dirinya sendiri, dan inilah sebabnya maka jumlah perempuan bunuh diri lebih sedikit daripada laki-laki. Dalam modus bunuh diri, laki-laki akan mengambil jalan pintas daripada perempuan. Laki-laki akan menggantungkan diri, menembak diri, atau meloncat dari puncak gedung yang tinggi, sementara perempuan cenderung menggunakan obat tidur, racun, dan sejenisnya. Perasaaan perempuan lebih cepat bangkit daripada laki-laki. Sentimen perempuan lebih cepat tergugah daripada laki-laki, dalam masalah-masalah yang melibatkan dirinya atau yang ditakutinya, perempuan lebih cepat dan lebih takut bereaksi, sedang laki-laki lebih berkepala dingin.

Secara alami, perempuan cenderung kepada dekorasi, perhiasan, mempercantik diri, dan berpakaian bagus. Perasaan perempuan lebih mudah berubah dibanding pria. Perempuan lebih berhati-hati, lebih religius, lebih suka bicara, lebih takut-takut daripada laki-laki. Perempuan lebih mudah beradaptasi, bersosialisi bahkan bernegosiasi. Keputusan yang diambil perempuan untuk hal-hal yang genting lebih baik daripada laki-laki. Perasaan perempuan lebih keibuan, dan perasaan ini tampak mulai masa kanak-kanan.

Perempuan lebih menaruh perhatian kepada keluarganya dan sehubungan dengan itu, perhatiannya lebih terarah kepada pentingnya rumah tangga daripada laki-laki. Dalam kegiatan yang didasarkan pada penalaran dan dalam problem intelektual yang muskil, perempuan sulit menyamai laki-laki, tetapi dalam kesustareaan, seni lukis, dan dalam segala hal yang berhubungan dengan estetika, perempuan lebih baik daripada laki-laki. Laki-laki lebih mampu menyimpan rahasia dibanding perempuan, Laki-laki juga lebih mampu memendam perasaan yang tidak menyenangkan dibanding perempuan. Perempuan sangat sensitif, cepat tersinggung, mudah marah, tetapi cepat juga berdamai. Perempuan juga mudah mengeluarkan airmata, entah kesedihan atau terharu bahagia. (***)

P.S. : silahkan ditambahkan bagi yang berminat. :-)
masih banyak jika kita bisa mengambil contoh-contoh itu pada diri kita sendiri atau
disekitar kita.

From my article in http://groups.yahoo.com/group/wanita-muslimah/message/55814

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun