Tatapan seorang bocah  lugu
Mengusik pikiranku yang temaram
Segurat wajah  getir melihat jauh kedepan
Diatas sebuah kursi roda kusam dan lusuh
Dibawah sebuah pohon rindang yang menyejukkan kalbu
Tanpa ada seorangpun yang memikirkan betapa beratnya hidup yang dialaminya
Hanya tenaga kursi roda kusam itu
Dirinya merasa ada setitik harapan
Tapi..... Sirna manakala kemiskinan  menerpa hidup,
Jangankan berandai-andai, mimpipun dia tidak berani
Bocah delapan tahun itu hanya bungkam tanpa suara
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!