Mohon tunggu...
Ade SetiawanSimon
Ade SetiawanSimon Mohon Tunggu... Lainnya - Freelance

Scribo Ergo Sum

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Ada Cerita pada Selembar Kain Tenunan Perempuan Sumba

4 Februari 2023   10:34 Diperbarui: 4 Februari 2023   10:39 1027
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Semuanya itu berdasarkan hasil pengamatan serta proses belajar panjang hingga dapat dituangkan dalam karya intelektual kelompok perempuan penenun. Menurutnya perempuan adat  penenun kain Sumba adalah kelompok kerja kolektif kolegial yang bersama-sama mereka menemukan, memproses, menciptakan motif hingga mendistribusikan pengetahuan kepada penenun lain secara turun temurun.

kain tenun Sumba milik ibu Danga Mbandar dengan motif patola dan lambang kerajaan Belanda (doc. pribadi)
kain tenun Sumba milik ibu Danga Mbandar dengan motif patola dan lambang kerajaan Belanda (doc. pribadi)

Pada kesempatan yang sama Danga Mbandar menunjukan kepada saya salah satu kain tenun hasil karyanya, ia menceritakan pada kain tenun tersebut terdapat dua motif yaitu patola dan lambang kerajaan ratu Belanda. 

Menurut beliau kain dengan motif serupa hanya boleh digunakan oleh orang yang memiliki kedudukan tinggi dan dihormati dalam masyarakat seperti raja atau bangsawan. Motif patola pada kain tenun masyarakat sumba merupakan hasil modifikasi pada motif kain India hasil asimilasi budaya yang dibawah oleh pedagang India di Sumba Timur. 

Selain itu menurut penulusuran sejarah motif patola merupakan tanda kepangkatan yang diberikan oleh kerajaan Majapahit dalam bentuk sehelai kain sutra kepada raja di wilayah sumba. Para raja dengan kepangkatan dari Majapahit ini disebut Sundarangga Rapatola. 

Sementara itu motif lambang kerajaan Belanda didapat perempuan adat penenun Sumba dari mata uang logam dan panji kerajaan yang dibawah pada saat pendudukan Belanda di Sumba. 

Ada pula motif buaya atau Apuh sebutan oleh masyarakat lokal wilayah Lewa, di mana karakter ini memiliki kaitan dengan legenda dan mitologi masyarakat setempat.

Kegiatan menenun perempuan adat Sumba adalah usaha perempuan sumba merawat ingatan dan identitas orang sumba. Menurut Danga Mbandar, ada proses usaha dari komunitas perempuan adat penenun kain Sumba melindung hak pengetahuan karena menurutnya komunitas perempuan adat dan hasil tenunannya adalah bagian dari masyarakat adat di mana setiap hasil kreatifitasnya merupakan identitas dari masyarakat adat itu sendiri. 

Hak cipta dan intelektual ini perlu mendapat pengakuan dan dilestarikan sehingga tetap menjaga iklim tradisi masyarakat adat serta mengangkat nilai ekonomi, menghindari plagiasi hak cipta dan intelektual yang dapat merendahkan nilai dari hasil budaya sebagaimana yang pernah dialami oleh masyarakat India saat mengalami pendudukan Inggris, Imperium Mughal menjadi salah satu pusat produksi tekstil yang memiliki orientasi ekspor, teknik pemintalan dan produksi sudah jadi bagian dari hak cipta dan intelektual yang berkembang pada masyarakat Mughal dan India pada umumnya sejak 3000 SM sebelum  Inggris datang menguasai India. 

Namun melihat potensi ekonomi tinggi pada sektor tersebut pada akhirnya membuat Inggris berusaha mentrasformasi sektor tekstil di wilayah India dari yang beroriantasi ekspor menjadi impor dengan cara merampas alat produksi untuk menekan jumlah produksi di wilayah India serta membuka lahan perkebunan penghasil bahan baku tekstil dan menjadikan India sebagai pasar ekspor tekstil Inggris. Pristiwa sejarah ini memberikan pelajaran bagi masyarakat adat untuk terus memperjuangkan kekayaan warisan intelektual mereka dalam merawat kesadaran dan identitas masyarakat lokal.

SUMBER: 

Ekspedisi Jejak Peradaban NTT, Jakarta: Penerbit Buku Kompas, 2011

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun