Mengapa Harus Pertanian Berkelanjutan?
Sistem pertanian kini telah mengalamai evolusi akibat dampak dari kemajuan teknologi dan meningkatnya pengetahuan manusia. pertanian tradisional dulu masih bersifat sederhana dan tidak mampu mencukupi kebutuhan pertanian yang meningkat sehingga kondisi ini mendorong berkembangnya pertanian konvensional atau lebih dikenal dengan pertanian modern.
Strategi untuk memoderenisasi sektor pertanian tradisional ke modern dikenal dengan “revolusi hijau”. revolusi hijau sendiri bertujuan untuk meningkatkan produktivitas pertanian melalui penelitian dan pengembangan teknologi pertanian yang bertujuan untuk menghasilkan varietas unggul. Hal dilakukan sebagai upaya menjawab tantangan kerawanan pangan akibat pertambahan jumlah penduduk yang semakin pesat.
Meskipun revolusi hijau telah dinilai telah membawa kemajuan pesat bagi pembangunan pertanian, namun tidak dapat dihindari ternyata revolusi hijau juga membawa dampak negatif bagi lingkungan. marak nya penggunaan pupuk berbahan kimia yang berujung mengakibatkan kerusakan bagi lingkungan. praktek pertanian modern yang dilakukan tidak bijak mengakibatkan pecemaran lingkungan, dan berdaampak pada bencana alam.
Seiring dengan kesadaran masyarakat akan penting nya melestarikan lingkungan, revolusi hijau mulai dikritik karena selain mencemari lingkungan revolusi hijau juga dinilai mengakibatkan ketimpangan ekonomi. berangkat dari permasalahan tersebut akhirnya terciptalah gagasan untuk mengembangkan suatu sistem pertanian yang dapat berkelanjutan namun tidak merusak lingkungan. sehingga berkembanglah sebuah konsep pertanian berkelanjuan (sustainable agriculture) yang merupakan implementasi dari konsep pembangunan berkelanjutan (sustainable development).
Pembangunan pertanian berkelanjutan bertujuan untuk meningkatkan pendapatan dan kesejahteraan masyarakat tani secara luas melalui peningkatan produksi pertanian yang dilakukan secara seimbang dengan memperhatikan daya dukung ekosistem sehingga keberlanjutan produksi dapat terus dipertahankan dalam jangka panjang dengan meminimalkan terjadinya kerusakan lingkungan.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H