Di tepi kolam mata air ini dibangun tembok untuk melindungi warga yang mandi dan mencuci di sana.
Ada dua sekat bangunan semi permanen tanpa atap di sini, yakni bangunan seluas 2,5 meter x 6 meter yang diperuntukan untuk kaum perempuan.
Satu bangunan lagi diperuntukan bagi kaum laki-laki dengan ukuran luas sekira 2,5 meter x 2,5 meter.
Di dalam bangunan tembok perlindungan setinggi sekira 1,5 meter ini terdapat bangunan kolam kecil - semacam kotak mata air - berukuran persegi panjang ukuran sekira 8,5 meter dan lebar 0,5 meter yang dibuat khusus untuk keperluan mandi dan mencuci.
Kotak panjang mata air ini berguna sebagai perlindungan mata air untuk mencegah pencemaran langsung saat digunakan, termasuk agar mudah untuk digunakan untuk mandi dan mencuci.
Untuk mencegah masuknya limpasan air permukaan saat hujan, sepanjang pinggir kolam alami ditanami pepohonan untuk mencegah erosi, dan menjaga kawasan kolam air agar hewan tidak mendekat.
Namun demikian, secara gravitasi sumber mata air ini tidak bisa langsung mengalirkan air ke dalam pipa dari rumah ke rumah mengingat letak sumber air yang berada di bawah pemukiman warga.
Jadi, untuk mendapatkan air bersih dari sumber mata air Cikiray warga harus mengangkutnya secara manual dengan menggunakan alat angkut ember.
Pun demikian, pengangkutan air tersebut hanya di lakukan saat musin kemarau saja, mengingat saat hujan pasokan air untuk keperluan rumah tangga terpenuhi melalui sumur gali yang banyak dimiliki warga setempat.
Lain itu, jika melihat volume air yang ada di kolam alami, terlihat juga sumber mata air Cikiray memiliki laju aliran yang lambat, sehingga tidak digunakan untuk sistem pengairan pertanian maupun persawahan.
Jadi, pemanfaatannya khusus untuk kebutuhan mandi dan mencuci.