Ada banyak cerita yang tersaji di bulan Ramadan 1445 H yang patut disyukuri.
Ragam peristiwa puasa selama lebih dari sepekan ini, telah menjadi bagian dari pengalaman yang menginspirasi dalam Ramadan bercerita 2024 dengan segala suka cita dan keindahan di bulan yang sangat mulia ini.
Momen sahur, buka bersama, ngabuburit dan berburu takjil, serta sedekah berkah, semuanya telah ditulis di sini sebagai bagian dari sejarah dan rekam jejak peradaban zaman now.
Namun, ada satu pelajaran penting yang patut direnungkan dan dapat kita ambil sebagai hikmah dari puasa, yakni tentang arti sebuah kesabaran dan pengendalian diri.
Bila kita mampu dalam menjalani makna sabar dan pengendalian diri serta menerapkan dengan baik dalam kehidupan selama bulan Ramadan dan setelahnya, Insya Allah hidup kita pasti akan menjadi lebih baik.
Puasa adalah kesabaran dan pengendalian diri
Sabar merupakan buah Puasa yang terbaik, Rasulullah SAW bersabda bahwa, sebagian puasa adalah sabar.
Dimulai dari azan Subuh kita sudah harus mulai menahan lapar, dan semua yang dapat merusak dan membatalkan puasa.
Akan sia-sia pahala puasa yang kita laksanakan jika tidak mampu mengendalikan diri dalam sabar.
Nah, kemampuan mengendalikan diri dan bersabar terhadap segala sesuatu yang diperintahkan Allah SWT merupakan dua kata kunci untuk meraih salah satu tujuan Puasa yakni takwa (menjalankan segala perintah dan menjauhi larangan-Nya)
Lantas, sudahkah kita bersikap sabar dan mampu mengendalikan diri selama puasa?