Sementara kolam pemandian sendiri dibuka setiap hari mulai pukul 06.00 pagi sampai sekira pukul 21.00 malam. Sepanjang hari itu pemandian air panas Cisolong tidak pernah kehabisan pengunjung, terkhusus ketika weekend. Kunjungan terbanyak sewaktu pagi-pagi sekali atau saat sore menjelang malam semakin ramai dikunjungi wisatawan. Bahkan, beberapa pengunjung berasal dari luar Provinsi Banten.
Baca : Jurus Ampuh Keluar dari Post Holiday Blues
Air panas yang bersumber dari perut bumi Gunung Karang ini relatif tidak berbau belerang yang menyengat, sebagaimana kebanyakan sumber air panas lain. Pengunjungnya beragam mulai muda mudi, dewasa, anak-anak, sampai orangtua lanjut usia hingga bayi dan balita.
Terdapat empat kolam pemandian air panas disini dengan masing-masing ukuran 10 x 15 meter dengan kedalaman 75-100 cm untuk dua kolam dewasa dan kedalaman sekira 50 cm untuk dua kolam khusus anak-anak.
Nah, bagi pengunjung yang menginginkan lebih privasi, juga tersedia kamar-kamar untuk berendam. Berendam di air panas alami ini, diyakini bisa menghilangkan kepenatan atau pegal-pegal setelah beraktifitas kerja. Tak heran, warga lokal pun, kerap memanjakan diri dengan baluran air panas Cisolong.
Beberapa warga lokal konon percaya bahwa mata air di pemandian ini memiliki beragam khasiat. Seperti dapat menyembuhkan asma, batuk, rematik atau nyeri persendian dan khususnya berbagai penyakit kulit. Terlebih karena sumber air ini mengandung belerang yang dapat mengobati gatal dan infeksi kulit, eksim, panu, dan mengangkat sel kulit mati.
Saya sendiri dan keluarga hampir tiap bulan rutin berendam air panas disini hingga berjam-jam, terutama jika terasa pegal-pegal sambil melupakan rutinitas sejenak dengan memanjakan diri dengan hangatnya air panas Cisolong.
Apalagi kondisi alam yang masih asri dipenuhi oleh pohon yang rimbun dan sawah yang mengelilingi membuat objek wisata ini bisa menjadi pilihan terbaik, murah meriah dalam menghabiskan waktu senggang sambil bersenang-senang.
Salam Literasi
Ade Setiawan, 19.01.2024
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H