"Barangsiapa menguasai informasi maka dia akan menguasai dunia" Percaya atau tidak?
Kenyataannya, hampir semua dari kita yang mendengar akan percaya terhadap kebenaran ungkapan tersebut! Dan pernyataan itu memang bukan sekedar basa basi. Fakta empiris membuktikan disepanjang sejarah kehidupan manusia, seseorang yang memiliki informasi selalu memenangkan (menguasai) setiap kesempatan yang ada.
Peran media informasi di era modern, sesederhana apapun bentuk dan sistem informasi yang digunakan, tak dapat dipungkiri telah menjadi salah satu penentu keberhasilan dibidang apapun. Bahkan boleh dibilang informasi adalah hidup manusia itu sendiri, lantaran keberadaannya tidak bisa dilepaskan dari aktivitas peri-kehidupan sehari-hari manusia.
Seiring dengan perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi, globalisasi sistem transformasi atau lalu lintas informasi semakin berkembang, berubah, menyesuaikan diri dengan situasi dan tuntutan kebutuhan zaman.
Saat ini teknologi informasi dan digitalisasi berkembang dengan sangat pesat, bahkan berdasarkan data hampir 80 persen masyarakat Indonesia menggunakan metode medsos seperti facebook, twitter sekarang 'X', Instagram, tiktok, youtube dan lain-lain sebagai alat berinteraksi di dunia maya. Namun, masih banyak kalangan masyarakat yang belum mengetahui apakah informasi yang disampaikan di medsos itu benar atau salah.
Akibatnya, dengan mudah masyarakat mengakses informasi yang belum tentu sepenuhnya mengandung suatu kebenaran. Oleh karena itu, meski medsos menawarkan banyak manfaat, perlu ada pemahaman - literasi digital - yang jelas tentang pengaruhnya terhadap kehidupanbermasyarakat, berbangsa, dan benegara.
Jangan sampai kejadian kesenjangan informasi, warga masyarakat lebih percaya kepada medsos dibandingkan pemerintahnya sendiri. Sementara sebaliknya, dari sisi pemerintah juga jangan sampai terjadi kurang informatif dan responsif terhadap perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi terkini.
Baca : Membangun Tim Kerja yang Solid